spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Wawali Kota Bandung Pastikan Polemik GBLA Segera Selesai

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage masih menjadi polemik. Bahkan persoalan stadion dengan biaya pembangunan mencapai Rp545 milyar itu tidak kunjung selesai. Sudah satu tahun stadion GBLA benar-benar terbengkalai karena tidak digunakan untuk kegiatan apapun, termasuk pertandingan sepak bola.

    Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut stadion berkapasitas 38 ribu kursi itu harus melakukan beberapa perbaikan. Menurut dia, konstruksi bangunannya bermasalah sehingga perlu dilakukan kajian sebelum digunakan pertandingan sepak bola.

    Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum bisa melakukan perbaikan, karena Pemkot masih menunggu serah terima dari pihak pengembang (Adhikarya).

    Baca Juga: AHY Surati Menkumham Yasonna Tolak Demokrat Kubu Moeldoko

    “Serah terima tahap kedua, dari kontraktor Adhikarya ke kita (Pemkot). Tahap kedua, tercecer ada di kursi penonton, ada di vip. Nah itu cukup sulit, dan kita tidak bisa memperbaiki, karena regulasinya harus ada serah terima tahap kedua,” kata Yana di Bandung, Selasa (14/1/2020).

    Kaitannya dengan Persib Bandung yang menginginkan GBLA sebagai Homebase pertandingan Liga 1 2020, Yana menyebut bahwa harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu, dan infrastrukturnya harus komplit.

    “Tapi kalau lapangannya saja digunakan untuk sekedar latihan bisa ,” kata dia.

    Dia memastikan persoalan GBLA akan segera tuntas dalam waktu dekat. Sejumlah cara sudah dilakukan Pemkot Bandung, termasuk mengirim surat kepada Adhikarya.

    “Kita sudah berusaha ketemu. Di level managernya, cuma untuk serah terima di level direksi, nah mungkin mereka masih punya kesibukan,” kata dia.

    Yana sangat menginginkan stadion GBLA segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, termasuk Persib. Sebab bangunan tersebut sudah memakan biaya besar. Pemkot Bandung menyambut baik jika ada tawaran untuk membantu menyelesaikan persoalan GBLA, termasuk tawaran dari Pemrov Jabar.

    “Terima kasih kalau Pemprov bisa bantu untuk berkomunikasi dengan Adhikarya dan kita, kita terbuka, siapapun, tapi intinya serah terima dari Adhikarya yang kita tunggu,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img