BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wacana pembelian helikopter untuk pemerintah provinsi Jawa Barat kembali mencuat, bahkan muncul wacana tersebut muncul pada Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan tahun 2019-2020 di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (6/1/20120).
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat fraksi Demokrat Irfan Suryanagara dalam interupsinya saat persidangan mengaku, sangat mengapresiasi respon pemerintah provinsi Jawa Barat atas bencana banjir yang terjadi di beberapa waktu lalu.
“Saya apresiasi gubernur yang segera meluncur ke lokasi bencana di Depok, Bekasi, Bogor dan Karawang. Walaupun kedatangan sahabat gubernur tentu sangat diharapkan oleh masyarakat terdampak bencana,” kata Irfan disela sidang.
Namun kendati demikian menurut Irfan, dengan banyaknya titik dan mengingat rute Jawa Barat yang cukup berat sangat sulit dijangkau dengan moda transportasi darat, maka kata Irfan, sudah seharunya memikirkan transfortasi yang memang cepat dan bisa menjangkau semua rute di Jawa Barat.
“Kami berharap Pemprov Jabar bekerja maksimal untuk penanggulangan bencana di Jabar. Masalah gubernur terkendala jadwal di lapangan. Silakan dipikirkan moda transportasi apa yang bisa mempercepat sahabat gubernur datang ke rakyat,” kata dia.
Interupsi tersebut ditanggapi oleh ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufiq Hidayat, dirinya mengaku memahami apa yang memang diperlukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat untuk menjangkau semua wilayah.
“Saya paham maksud Pak Irfan, sepertinya harus ada helikopter untuk gubernur supaya mudah menjangkau daerah bencana yang aksesnya sulit untuk ditembus,” ucap Taufik.
Taufik mengatakan pembelian helikopter jika memang manfaatnya sangat besar, terlebih dirinya membenarkan jika wilayah Jawa Barat sangat luas, sehingga moda transportasi udara adalah alternatif yang baik. Namun keperluannya bukan sekedar untuk bencana saja.
“Tadi yang mengusulkan Pak Irfan karena mungkin melihat kemarin contohnya pas ada bencana sekaligus jadi tidak bisa dengan mobil. Dan itu juga nanti bisa digunakan kalaupun disahkan, itu kan bukan hanya untuk bencana saja karena Jabar kan daerah luas dengan penduduk terbesar,” ucapnya.
Menyikapi wacana itu, Taufik menjelaskan hal tersebut perlu dibahas lebih mendalam. Ia pun menyebut pembelian helikopter itu bisa saja dilakukan jika mendapat banyak dukungan.
“Kalau kita secara logikanya bagaimana, apa bagus atau enggak. Ini kan baru usulan. Kalau itu menguntungkan untuk rakyat Jabar ya mengapa tidak. Nanti kan kita gulirkan juga untuk rakyat apakah perlu atau tidak. Kalau perlu ya oke kalau tidak dialihkan ke hal lain. Kita musyawarah mufakat,” tuturnya.
(AS/ars)