TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Muslim menyesalkan dengan naiknya tarif parkir kendaraan hingga 200 persen oleh Pemkot tanpa mengajak bicara dulu pihak legislatif.
” Tarif parkir naik itu landasannya Perwalkot (Peraturan Wali Kota) atas Perda kemarin. Tapi seharusnya Wali Kota bicara dulu dengan kami. Selama ini tidak ada pembicaraan dengan pimpinan,” ungkap Muslim, Jumat (3/1/2020).
Menurutnya, semestinya Pemkot Tasikmalaya jangan hanya menaikan tarif parkir saja tetapi infrastrukturnya pun harus diperhatikan supaya pengguna merasa nyaman juga keamanannya diperbaiki.
” Permasalahan di lapangan seharusnya diselesaikan dulu, karena terlalu banyak masalah yang belum diselesaikan oleh pihak Pemkot. Jadi banyak kebocoran dan sebetulnya bukan hanya masalah parkir saja untuk meningkatkan PAD,” ucap Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya ini.
Muslim pun menyayangkan dengan sikap Pemkot yang tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai naiknya tarif parkir kepada masyarakat luas sehingga mereka mengetahui hal itu juga bagaimana tanggapannya.
” Kan harus mendengar dari masyarakat, keberatan atau tidak dengan naiknya tarif parkir maka harus disosialisasikan terlebih dahulu, jangan asal naik saja,” tuturnya.
Dan yang lebih penting, kata Muslim, Pemkot Tasikmalaya semestinya lebih memperhatikan kesejahteraan dari para petugas parkir daripada menaikan tarif.
” Kesejahteraan petugas parkir harus perhatikan juga oleh pihak Pemkot Tasikmalaya dan apa hanya parkiran saja yang menjadi prioritas untuk menaikan PAD, padahal masih banyak yang lainnya, jadi kami menyesalkan dengan sikap Pemkot yang tidak mengajak kami (DPRD) berbicara,” pungkasnya.
(Nanang Yudi/Bam’s)