BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bersiap menyambut lonjakan wisatawan.
Karena waktu libur bertepatan dengan musim penghujan di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mengimbau tetap siaga di momen libur akhir tahun.
“Secara umum seluruh wilayah Jabar sudah masuk musim hujan dan merata sejak pekan lalu. Curah hujan tertinggi pada Januari-Februari, potensi banjir, longsor dan angin kencang meningkat,” kata Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya dalam Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Jumat (27/12/2019).
Menurut dia, masyarakat bersama pemerintah harus mengantisipasi terjadinya bencana, salah satunya membersihkan saluran air dekat rumah.
Dengan begitu air tidak akan meluap sehingga menggeng dan terjadi banjir, kemudian mengantisipasi pohon yang tumbuh miring di lereng.
“Kami sarankan kepada masyarakat agar mengecek info cuaca, potensi hujan, potensi cuaca ekstrem, agar aktivitas menyesuaikan dan lancar,” kata Tony.
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi BPBD Jabar Adwin Singarimbun mengatakan bahwa Jabar memang rawan bencana, terutamq banjir, longsor dan puting beliung setiap musim hujan.
Selain pemantauan selama 24 jam dari BPBD dan koordinasi kesiapsiagaan bersama 1.800 personel dari pemerintah, TNI/Polri, hingga relawan, Adwin juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi bencana.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak menjadi objek, tetapi harus menjadi subjek berdaya.
“Mereka harus mampu mengurangi risiko bencana di wilayahnya, terlebih yang terpenting itu kesiapsiagaan masyarakat,” kata Adwin.
Tidak hanya itu, pengetahuan tentang bencana pun bisa menyelamatkan dari bencana. Penelitian di Jepang menyebutkan bahwa kesadaran sendiri 90 persen berperan terhadap keselamatan saat bencana.
Selain bersamaan dengan musim hujan, libur Natal kali ini pun dipastikan menyebabkan kemacetan di sejumlah titik , terutama di lokasi wisata.
Kasubbid PID Bidang Humas Polda Jabar Kompol Abdussalam mengatakan, pihaknya telah menyesuaikan Operasi Lilin Lodaya 2019 dengan situasi dan kondisi terkini.
“Operasi ini diatur dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dinamis di Jabar, seperti jalan baru, objek wisata baru, dan titik baru tempat masyarakat merayakan tahun baru. Jadi strategi berbeda,” kata Abdussalam.
Beberapa kegiatan masyarakat yang spontan dan tiba-tiba, kata dia, tak luput dari perhatian pihak kepolisian.
Adapun titik kemacetan di Jabar, tersebar di wilayah Pangandaran, Ciwidey, serta jalur puncak.
“Pukul 18:00 WIB pada 31 Desember, jalur Puncak dilakukan penutupan dan pengalihan arus sampai pukul 06:00 WIB 1 Januari (2020),” kata dia.
(LIN)