spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Bandung Punya Cafe Walungan Pertama di Indonesia

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Oded M Danial meresmikan Cafe Walungan di RW 4 Jalan Pagarsih Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung Sabtu (21/12/2019).

    Cafe hadir di tengah-tengah sungai anak Citepus yang disulap menjadi bersih dan jernih. Cafe Walungan atau cafe yang hadir ditengah-tengah sungai atau walungan di Kota Bandung menjadi yang pertama ada di Indonesia.

    “Alhmdulillah, kita meresmikan satu dari 41 sungai yang melintasi Kota Bandung yaitu sungai anak kali Citepus dan kita resmikan ‘Cafe Walungan,” ucap Oded.

    Baca Juga: Membuka Sekolah, Ribuan Siswa di Afrika Positif Covid-19

    Menurutnya, sungai berfungsi sebagai aliran dimana air bisa mengalir dengan baik dan natural. Untuk itu, sungai dipilih karena menjadi tempat pembuangan air, terlebih sering terjadi banjir.

    “Maka dari itu saya berharap dengan dibuat seperti ini, fungsinya bisa menjadi kolam retensi juga,” tambahnya.

    Dengan adanya Cafe ini, Mang Oded berharap bisa menjadi spirit bagi warga sekitar untuk membentuk karakter mereka lebih berbudaya. Terutama budaya cinta lingkungan dan budaya bersih lingkungan.

    “Saya berharap tidak ada lagi yang membuang sampah ke sungai, apalagi tinja,” tegasnya.

    Peresmian Cafe pun diharapkan menjadi semangat baru bagi masyarakat untuk menghadirkan lingkungan yang bersih. Pembangunan Cafe Walungan pun bukan hanya dari aspek keamanan banjir, namun dari aspek kenyamanan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.

    “Saya minta kepada pak camat, tolong setiap infrastuktur yang sudah dibangun Pemkot Bandung harus di jaga. Kalau banyak sampah dan tidak beres, saya akan jewer pak Camatnya,” katanya.

    Selain di kawasan Pagarsih, Pemkot Bandung akan memperbanyak cafe walungan jika lokasinya memungkinkan. Pasalnya, Kota Bandung dilintasi hampir 41 anak sungai.

    “Semakin banyak Cafe Walungan, akan menjadi tempat yang bisa dinikmati warga dengan cuma-cuma. Paling tidak, mungkin bentuknya berbeda biar tidak jenuh,” tegasnya.

    (Yusuf Mugni/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img