BANDUNG, FOKUSJabar.id : KONI Kabupaten Garut meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk meminta rekomendasi, arahan dan pertimbangan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) sebelum memulai pembangunan megaproyek sarana olahraga Aquatik. Rencananya, Pemkab Garut akan memulai pembangunan SOR Aquatik yang akan menelan anggaran Rp50 miliar pada tahun 2020.
“Kami sangat mengapresiasi pembangunan SOR Aquatif megah yang didanai dari APBD Pemkab Garut dan APBD Provinsi. Namun, sebelum pembangunan dimulai, alangkah baiknya jika berkonsultasi dulu dengan PRSI terkait rancangan megaproyek sehingga memenuhi kriteria dan standar PRSI sebagai induk organisasi olah raga aquatik di Indonesia,” ujar Ketua KONI Kabupaten Garut Abdusy Syakur Amin saat ditemui di Bandung, Kamis (19/12/2019).
Megaproyek SOR aquatik dipersiapkan untuk penyelenggaraan Porprov Jabar tahun 2022. Saat ini, rancangan megaproyek tersebut sudah pada tahap Detailed Engineering Design (DED).
“Untuk finishing DED, Pemkab Garut melalui Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) bersama KONI Garut berkonsultasi dengan PRSI supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan. Seperti ukuran kolam, tempat perputaran arah atau ketentuan lainnya. Jangan sampai DED sudah jadi, baru konsultasi,” terangnya.
Jika memungkinkan, pihaknya meminta Pemkab Garut untuk mengundang PRSI Jabar dan melihat langsung rancangan pembangunan SOR aquatik. Arahan dari PRSI sangat penting agar SOR aquatik yang dibangun bisa benar-benar bermanfaat dan menjadi venue bagi berbagai pertandingan level nasional hingga internasional.
“Bisa saja nanti PRSI menyarankan ada perubahan dari beberapa hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang dari luar dunia renang. Misalnya temperatur air, kadar ph, filterisasi, pemilihan metode yang tidak terlalu mahal, hingga alih teknologi yang baik,” tuturnya.
SOR aquatik Garut direncanakan dibangun di area komplek bangunan pemerintah dengan luas lahan mencapai 8.940 meter persegi dari total luas kawasan 12 hektare di Jalan Ciateul Garut.
SOR aquatik akan dibangun tiga unit kolam yakni kolam tanding berukuran 21mx50m , kolam pemanasan berukuran 10mx25m, dan kolam terjun berukuran 20mx25m. SOR pun akan memiliki tribun dengan kapasitas 3200 penonton. Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan SOR Aquatik mencapai Rp50 miliar.
Selain pembangunan, Syakur meminta Pemkab Garut sudah merancang terkait pengelolaan SOR Aquatik karena berkaitan dengan pemeliharaan. Untuk itu dibutuhkan konsep matang terkait pengelolaan sarana olahraga, sumber pembiayaan, hingga promosi sehingga SOR aquatik tidak malah menjadi beban bagi pemerintah dalam pemeliharaan.
“SOR aquatik ini tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Garut dan bukan tidak mungkin melahirkan atlet renang potensial dari kota dodol. Kejuaraan renang dengan skala nasional bahkan internasional pun bukan tidak mungkin akan digelar disini karena kolamnya sudah standar olimpik. Karena itu, rencana pembangunan harus benar-benar matang dan sesuai dengan arahan PRSI,” tegasnya.
(ageng)