Kamis 12 Desember 2024

Indonesia Sudah Pantas Legalkan Ganja

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Legalkan Ganja, Legalitas salah satu jenis narkoba ganja harus sudah mulai dipertimbangkan di Indonesia. Mengingat sejumlah negara di Asia saat ini sudah melegalkan ganja untuk kepentingan negara.

Bukan hanya itu, dari riset yang telah dilakukan di beberapa negara, ganja memiliki dampak positif serta tidak menimbulkan efek negatif seperti jenis narkoba lain.

Hal tersebut dikatakan, penulis buku War On Drug Patri Handoyo, dalam acara diskusi generasi muda melawan Napza Ilegal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung di jalan Naripan, Kota Bandung, Senin (16/12/2019).

Baca Juga: Pemkot Cirebon Optimistis Sektor Wisata Cepat Pulih

Kata dia, sudah waktunya Indonesia melegalkan ganja terutama untuk kesehatan, karena beberapa negara di Asia seperti Thailand dan yang terbaru Malaysia sudah melegalkan ganja.

” Kenapa Indonesia tidak melakukan hal yang sama. Contohnya Malaysia yang juga mayoritas muslim bisa melegalkan ganja,” kata Patri yang juga merupakan aktifis dari Rumah Cemara.

Bukan hanya itu, langkah legalitas Ganja ini juga bisa mengurangi penyelendupan ganja yang diatur oleh mafia besar. Ganja ini pola pengaturannya jika di legalkan bisa dikelola oleh pemerintah lewat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dalam bidang kesehatan.

” Ini kan bisa dikelola oleh pemerintah kita punya landang ganja yang subur di Aceh, budidaya sangat berpotensi untuk usaha negara, dari pada tiap tahun lahan ini di bakar dengan menggunakan anggaran yang cukup besar” ucapnya.

Buktinya kata Patri, dari tahun anggaran pemberantasan narkoba dinaikan tapi pengguna narkoba juga malah meningkat, artinya tidak efektif langkah pemberantasan narkoba yang dilakukan oleh pemerintah.

“Anggaran pemberantasan narkoba luar biasa biasa junlah nya bahkan naik tiap tahun, tapi grafik dengan pengguna itu terus berdanding lurus. Artinya ada yang salah disini,” ucapnya.

Kemudian terkait pemahaman masyarakat tehadap narkoba yang masih rendah di Indonesia, kata Patri, itu hanya melemahkan tingkat pemikiran masyarakat Indonesia, permasalahan penyelahgunaan obat terlarang itu terjadi juga di negara maju seperti Amerika.

” Contohnya di Amerika parasettamol disalahgunakan, artinya bukan soal pemahaman tapi soal kesedaran dari sendiri,” ujar dia.

Patri mengaku, langkah menuju legalitas ganja ini sudah dilakukan olehnya dengan berdiskusi dengan berbagai pihak dipemerintah, kedepan pihaknya akan berdiskusi dengan pihak legislator.

” Saya harap aspirasi kami dapat didengar oleh legislator agar legalitas salag satu jenis narkoba ini bis di legalkan untuk kepentingan yang positif,” tuturnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN kota Bandung kasi Eka Suryana mengaku, tidak setuju dengan legalitas ganja, karena dari undang-undang narkotika undang-undang kesehatan sudah jelas melarang berbagai jenis narkoba karena dampak negatif yang sangat akan merusak negara.

” Kemudian tingakt manfaat dan dibanding mudarata tetap mudarat lebih besar, jadi jangan hanya memikirkan dari sisi manfaat yang sedikit,” kata dia.

Kemudian lanjut Eka, jika memang benar itu ada dampak positif dari ganja harus ada penelitan yang memang benar bisa membuktikan bahawa ganja ini memliki mafaat yang besar. Namuna kata dia, di Indonesia belum ada pernah ada penelitian atau pun riset yang membuktikan bahwa ganja meliki manfaat yang baik.

” Jangan sampai asumsi dari seglintir orang yang menginginkan legalitas ganja ini mempengaruhi masyarakat luas yang pada akhirnya masyarakat yang tidak tahu ikut dalam protes urusan legalita ganja,” ucapnya.

Eka menambahkan, jika pemeritah sudah tegas tidak akan melegalkan ganja jika ada orang yang memaksa ingin melegalakan ganja maka akan berbenturan dengan hukum, “artinya hukum kita sudah tegas maka jika ada yang memaksa hukum lah yang akan berbicara,” ujar Eka.

Eka kembali menegaskan, bahwa masyarakat harus taat pada undang-undang karena berada dinegara hukum, belum lagi norma agama yang mayoritas di negara ini sangat melarang terhadapa segala bentuk yang memabukan.

” Kami berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh asumsi yang memang belum bisa di pastikan manfaatnya,” tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Cirebon Optimistis Sektor Wisata Cepat Pulih

Sementara itu wakil ketua bidang kesehatan dan penanggulan Narkoba Exan Pratama mengatakan, bahwa pihaknya memberikan pemahaman terhadap pemuda terkait bahaya narkoba, pasalnya ada sejumlah jenis NAPZA yang legal dan diperjual belikan untuk kepentingan kesehatan. Sehingga KNPI memlih judul diskusi Generasi melawan Napza Ilegal.

” Terlalu berat jika kita berbicara tentang pemberantasan Napza apalagi, dibelakang peredaran NAZPA di Indonesia di kuasi oleh mafia besar yang disinyalir malah bermain dengan negara,” kata dia.

Kemudian menurut Exan, pemberian pemaham yang tepat lebih efektif dibanding dengan pelarangan keras bagi pemuda saat ini, sebab pemuda saat ini memiliki kecenderungan akan lebih tertarik mencoba jika semakin dilarang.

” Maka disni saya memilih pendekatan yang berbeda untuk penanggulangan narokita di kalangan pemuda,” tutur dia.

(AS)

Berita Terbaru

spot_img