BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Banjar tidak mengalokasikan anggaran sepeserpun pada APBD Kota Banjar 2020 untuk bantuan pembinaan olahraga prestasi.
Demikian disampaikan Sekum KONI Kota Banjar Soedrajat saat ditemui di gedung KONi Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (13/12/2019).
Dia mengatakan, kondisi tahun 2020 ini lebih buruk dibanding tahun 2019 di mana KONI Kota Banjar hanya mendapatkan alokasi anggaran Rp50 juta dari pengajuan Rp250 juta. Padahal, atlet Kota Banjar memiliki potensi, bahkan turut menyumbangkan medali untuk Indonesia pada ajang SEA Games ke-30 di Filipina yang baru saja usai.
“Ini ironi di Kota Banjar. Kami, KONI Kota Banjar tidak dapat anggaran sepeserpun dari APBD 2020. Kami mengajukan biaya Rp500 milyar dan hingga hari ini masih nol rupiah. Belum ada disposisi atau perintah dari wali kota, padahal APBD sudah dievaluasi gubernur dan ketuk palu oleh dewan,” kata Soedrajat.
Dia berharap, Pemkot Banjar bisa berdialog dengan insan olahraga Kota Banjar terkait masa depan pembinaan olahraga.
Pihaknya pun ingin mengetahui alasan Pemkot Banjar tidak menggelontorkan bantuan hibah keolahragaan bagi KONI Kota Banjar.
“Kalau tidak percaya pada KONI boleh saja, tapi tidak dengan cabor. Bantuan anggaran untuk pembinaan olahraga prestasi hingga apresiasi bagi atlet berprestasi kan sebuah kewajiban pemerintah sesuai amanat undang-undang,” kata dia.
Dia menilai, Pemkot Banjar lebih mengutamakan pembangunan fisik dibanding pembangunan manusia yang salah satunya melalui olahraga.
Pemkot Banjar lebih mengutamakan pembangunan fisik seperti untuk gerbang Sport Center yang menelan biaya hingga Rp1,5 milyar, lalu tribun kolam renang hingga Rp800 juta.
“Tapi untuk pembinaan atlenya, justru sangat minim dan bahkan tidak ada sama sekali di APBD 2020,” kata dia.
Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin sangat menyayangkan kondisi yang terjadi di Kota Banjar. Padahal, undang-undang sudah mengamanatkan jika pemerintah wajib memberikan dukungan anggaran untuk pembinaan olahraga.
“Tapi kalau sampai pemerintah tidak memberi dukungan anggaran, ini ada apa?. Berarti ada sesuatu yang tidak sinkron. KONI Jabar akan berupaya membantu, meski bentuknya adalah pemberian bantuan stimulan, bukan keseluruhan dari kebutuhan,” kata Ahmad.
(Ageng/LIN)
