BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Jabar meminta setiap KONI kota/kabupaten untuk ikut terlibat dalam proses pelaksanaan pemusatan latihan daerah (pelatda) menghadapi PON XX tahun 2020. Salah satunya terkait lokasi pelaksanaan pelatda PON XX cabang olahraga.
“Untuk penentuan tempat pelatda PON XX, kami akan bicara ke KONI kota/kabupaten untuk ikut berkontribusi. Nanti kita akan serahkan pengelolaannya ke KONI kota/kabupaten bersangkutan termasuk dari sisi anggarannya,” ujar Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin saat ditemui usai acara pembukaan RAT KONI Jabar 2019 di Grand Aquila Hotel, Jalan Pasteur Kota Bandung, Rabu (11/12/2019).
Penentuan lokasi pelatda PON XX Jabar, lanjutnya, akan melihat keterlibatan dari atlet-atlet di cabang olahraga asal kota/kabupaten yang bersangkutan. Termasuk melihat kesiapan kota/kabupaten yang bersangkutan dari sisi sarana dan prasarana latihan.
“Dengan demikian, semua komponen olahraga di Jabar ikut bergerak dalam persiapan PON XX. Mulai dari cabang olahraga, KONI Jabar, KONI kota/kabupaten, pelatih, hingga atlet yang bersangkutan,” tambahnya.
Pihaknya pun akan meminta cabang olahraga untuk bersama-sama membangun strategi pelatihan bagi atlet dan bagaimana mereka menggelar pelatda di cabang olahraga masing-masing. Dengan demikian, setiap cabang olahraga mengetahui secara persis terkait proses pelaksanaan pelatda PON XX di cabang olahraga masing-masing.
Dari pelaksanaan babak kualifikasi PON XX, atlet-atlet Jabar sudah menunjukkan keunggulannya. Lebih dari 800 orang atlet di sekitar 33 cabang olahraga sudah memastikan lolos ke PON XX berdasarkan ketentuan di cabang olahraga masing-masing.
“Meski dari sisi anggaran kita minim, tapi cabang olahraga masih mampu menunjukkan keunggulan yang mereka miliki. Ini bukti jika para atlet, pelatih dan cabang olahraga sudah memiliki nilai-nilai luhur dalam menjaga harga diri maupun kehormatan Jabar,” terangnya.
“Kita tidak mau mengeluh tapi kita membuktikan jika mampu mempertahankan gelar juara umum yang sudah kita raih. Melalui RAT ini, kita akan berembug bagaimana keunggulan yang sudah kita raih ini bisa dipertahankan di Papua pada Oktober 2020 mendatang,” pungkasnya.
(ageng)
