TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Kabupaten Tasikmalaya akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2020. Banyak kalangan berharap, ajang demokrasi tersebut bisa melahirkan pemimpin yang bijak dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Kenapa demikian, kata Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Latifah Mubarokiah Suryalaya, Endang Syarif, karena Pilkada menelan biaya puluhan milyar rupiah harus dikeluarkan dari anggaran yang bersumber dari APBD.
” Maka dengan anggaran yang besar berarti rakyat harus benar-benar memilih calon pemimpin yang adil dan bijaksana serta bekerja hanya untuk kepentingan masyarakat,” sambung dia, Senin (9/12/2019).
Baca Juga: Buka Litbang di Australia, VinFast Siap Ekspansi ke Eropa
Menurut dia, saat ini masyarakat harus pintar memberikan hak suaranya. Dengan begitu, tidak salah dalam memilih Kepala Daerah untuk memimpin Kabupaten Tasikmalaya lima tahun ke depan.
” Pengalaman, dedikasi dan prestasi harus menjadi penilaian masyarakat, juga jangan sampai terbujuk rayu akan penggiringan suara dengan praktek money politik,” pesan Endang Syarif.
Karena, lanjut Endang, ada pepatah mengatakan, setiap pekerjaan atau bidang harus diserahkan kepada ahlinya. Jika tidak, tunggu kehancuran. Artinya, Kepala Daerah harus yang benar-benar paham akan ilmunya.
Endang mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengawasi perhelatan Pilkada 2020. Jika menemukan pelanggaran, kecurangan juga money politik untuk segera melaporkannya.
” Mari kita awasi bersama agar pelaksanaannya berjalan langsung, umum, bebas dan rahasia serta tidak ada praktik money politik,” pungkasnya.
(Nanang Yudi/Bam’s)
