BANDUNG,FOKUSJabar.id: Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku, saat ini pemberdayaan di Kota Bandung sudah mencapai angka 85 persen terhitung hingga November 2019.
“Saya melihat sudah ada kenaikan 85 sampai 87 persen untuk pemberdayaan melalui PIPPK. Masih ada waktu hingga akhir Desember untuk mencapai di atas 90 persen,” kata Mang Oded (sapaan Wali Kota Bandung) saat ditemui usai membuka acara Gelar Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung di Sabuga, Jalan Tamansari, Kamis (5/12/2019).
Mang Oded menuturkan, angka porsentasi yang tinggi tidak cukup. Yang lebih penting, kehadiran PIPPK bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Terlebih dalam 5 tahun terakhir, anggaran PIPPK terus mengalami perbaikan.
“Kedepan akan dan harus lebih baik lagi. Indikatornya adalah penyerapan porsentase kedua manfaatnya dan bagaimana PIPPK bisa menyelesaikan masalah di kewilayahan,” terangnya.
Dengan konsep PIPPK, Oded berharap masyarakat bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di wilayang masing-masing. Kedepan, diharapkan bisa dilakukan swakelola sehingga manfaatnya lebih besar.
“Contohnya, di Kecamatan Sukajadi, permasalahan ibu-ibu korban rentenir bisa terselesaikan. Dengan adanya stimulas PIPPK, tumbuh kesadaran masyarakat di setiap kewilayahan untuk berpartisipasi. Hanya saja belum merata,” tegasnya.
(Yusuf Mugni/ars)
 merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung){kind=link}