BANDUNG,FOKUSJabar.id: Relokasi pedagang korban kebakaran Pasar Kosambi masih menuai polemik. Padahal, PD Pasar Bandung Bermartabat memperkirakan pada Desember 2019 ini pembenahan lantai semibasement Pasar Kosambi sebegai lokasi baru bagi pedagang, selesai dikerjakan.
Seperti diungkapkan salah seorang pedagang, Agus (39) yang mengaku sudah berjualan sejak 19 tahun yang lalu di Pasar Kosambi. Agus mengeluhkan biaya sewa ruko yang ditetapkan PD Pasar yang terlalu tinggi.
Dirinya beserta pedagang lain pun merasa keberatan. Pasalnya, mereka baru saja tertimpa musibah kebakaran pada enam bulan yang lalu.
Baca Juga: Klaim Pembangunan Wali Kota Tasikmalaya Tidak Diakui DPRD
“Pusing, pedagang pindah ke dalam itu modal lagi, uang lagi, bingung. Harusnya pemerintah ngasih harga murah, tidak gratis juga. Pertama harga murah dulu, kalau sudah ramai, stabil, nanti naik. Memang keterlaluan naiknya,” ujar Agus saat ditemui di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Senin (2/12/2019).
Biaya sewa kios dan meja yang ditetapkan PD Pasar Bandung Bermartabat dikisaran harga Rp5 juta sampai Rp20 juta pertahun.
“Dulu (sebelum kebakaran), ngontrak murah sama yang punya Rp15 juta satu tahun itu dua tempat. Sekarang mah, katanya, Rp20-25 juta pertahun. Kalau yang sayuran Rp8 juta setahun, kalau punya saya gak tau belum ada kepastian. DItanya harga ke Wali Kota disuruh tanya ke PD Pasar, PD Pasar suruh ke Wali Kota. Di oper-oper belum ada kepastian. Disuruh cepet-cepet masuk, tapi harga belum ada kepastian. Seharusnya harga dulu berapa, baru masuk,” tuturnya.
Agus mengaku, dirinya mengalami kerugian sebesar Rp700-800 juta saat Pasar Kosambi terbakar. Namun, dirinya mengaku tidak mendapat sepeser pun bantuan. Baik dari pemerintah maupun PD Pasar Bandung Bermartabat.
Hal senada dikeluhkan pedagang sayuran, Siti (55). “Dulu mah ga sewa, tapi beli. Jadi dulu kita beli untuk 20 tahun, kalo sekarang mah harus sewa bayar setahun sekali. Ada kabar katanya Rp5 juta, tapi kemahalan. Banyak pedagang yang ngeluh,” ujar Siti.
Dirinya pun belum mengetahui waktu pasti untuk bisa mulai berjualan di dalam Pasar Kosambi. “Belum ada kepastian (waktu).. Katanya awal Desember sudah mulai masuk. Tapi sekarang belum beres semuanya,” tambahnya.
Dirinya berharap, pemerintah bisa memberikan keringanan untuk biaya sewa. Ia mengaku, pasca kebakaran omzet berjualan sehari-hari menurun sangat drastis.
Sebelumnya, Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana menyebut jika pihaknya tidak mengetahui pasti terkait keringanan biaya sewa. Pasalnya, hal tersebut merupakan kewenangan dari PD Pasar Bandung Bermartabat.
“Untuk soal keringanan sewa itu kan PD Pasar yang menentukan. Kita tidak bisa, itu ranahnya PD Pasar. Itu kan sudah BUMD,” ujar Kang Yana.
Sementara Direktur Operasional dan Komersil PD Pasar Bermartabat, Pancasakti Adi Sutisna mengatakan, pihaknya sudah menentukan harga sesuai dengan perhitungan.
“Kita tidak bisa menentukan harga sembarangan dengan perhitungan yang sesuai,” ujar Panca.
(Yusuf Mugni/ars)