BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kesalahan dalam pemakaian antibiotik dapat menyebabkan resistensi atau kondisi di mana obat tak ampuh lagi ‘membunuh’ bakteri. Kesalahan ini umumnya merupakan kesalahan yang sering kali tak disadari, namun berakibat fatal bagi kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan resistensi antibiotik sebagai ancaman global karena dapat menyebabkan keparahan penyakit, kecacatan, hingga kematian.
Berikut sejumlah kesalahan pemakaian antibiotik yang banyak dilakukan masyarakat, seperti dilansir CNN.
1.Membeli tanpa resep dokter
Perwakilan WHO Indonesia, Benjamin Sihombing mengungkapkan, membeli antibiotik tanpa resep dokter merupakan kesalahan yang kerap terjadi di negara berkembang.
Benjamin menjelaskan, antibiotik hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter yang sudah menentukan diagnosis bahwa penyakit yang diderita disebabkan oleh bakteri.
2.Membeli online
Perkembangan digital juga membuat peredaran antibiotik ikut berpengaruh. Banyak orang mendiagnosis diri sendiri berdasarkan keterangan di media dan internet lalu membeli obat antibiotik seperti amoxcillin secara daring.
3.Membeli antibiotik yang berbeda
Banyak pula masyarakat negara berkembang seperti Indonesia yang membeli obat antibiotik yang tidak sesuai dengan resep dokter. Salah satunya adalah dosis yang tidak sesuai.
4.Menggunakan pada penyakit yang tidak perlu
Antibiotik seringkali dianggap sebagai penyembuh segala penyakit. Padahal, antibiotik hanya boleh digunakan pada penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan sudah terbukti melalui uji laboratorium.
Penyakit yang disebabkan oleh virus, parasit, dan jamur seperti batuk, pilek, flu, radang tenggorokan, campak, cacar air, bisul, dan diare tidak perlu menggunakan antibiotik.
(Agung)