Kamis 12 Desember 2024

Agun Gunandjar Sudarsa Ramaikan Bursa Calon Ketum Golkar

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jelang munas Partai Golkar pada Desember mendatang, calon ketua Umum yang ramai dibicarakan baru dua yakni Airlangga Hartanto dan Bambang Soesatyo, kali ini politisi senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa siap nyalon jadi ketua umum partai berlambang pohon beringin ini.

Anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan Jabar X (Kabupaten Kuningan, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran) ini  mundur dari kepanitiaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang bakal digelar Desember 2019 mendatang. Setelah mundur dari kepanitiaan, selanjutnya menyatakan kesiapan maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar menghadapi calon kuat Airlangga Hartarto.

Agun menjelaskan, alasannya untuk maju sebagai caketum dikarenakan belakangan ini, ramai keinginan penunjukan secara aklamasi kepada Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Selain itu, calon kuat lainnya, Bambang Soesatyo, dikhawatirkan mundur didetik-detik terakhir jelang perlehatan Munas Golkar. “Semangat saya hanya ingin menjadikan partai ini maju, dihormati dan didukung anggotanya. Partai itu didirikan untuk menjalankan demokrasi yang tujuan akhirnya mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujar Agun melalui rilisnya yang diterima Fokusjabar.id.

Agun berharap, Munas Partai Golkar tahun ini lebih konstitusional, demokratis, dan bersih. Tidak seperti Munas Golkar di Bali, tahun 2016 silam. “Kami ingin munas ini dikembalikan kepada prinsip dan falsafah demokrasi. Caranya ya, Partai Golkar wajib menjalankan proses demokrasi yang benar, dimulai dari munas nanti,” ujarnya.

Agun menjelaskan, dalam undang-undang tentang partai politik disebutkan bahwa demokrasi di partai harus sesuai dengan AD/ART partai yang bersangkutan. “Munas Golkar kali ini, saatnya kita menegakkan aturan main,” kata anggota Komisi XI DPR RI dari Dapil X Jabar tersebut. Menurut dia, sesuai AD/ART partai, slah satu syarat seseorang bisa dipilih ialah memegang dukungan suara 30 persen.

“Dukungan itu harus dilakukan secara langsung di bilik suara saat munas. Bukan lewat surat dukungan. Mari bersama tegakkan kembali semangat demokrasi di Golkar,” pungkasnya. (dar)

Berita Terbaru

spot_img