BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memberikan ruang kepada Forum Alumni Pelajar Islam Indonesia (FAPII) untuk bersinergi menjalankan program pembangunan yang dibentuk pemerintah.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) menyebut, banyak program yang dicanangkan. Namun tidak bisa dijalankan hanya oleh pemerintah saja. Karenanya, forum atau perkumpulan bisa memanfaatkan peluang program yang sedang berjalan.
” Jadi, kita akan mengundang sekaligus menawarkan FAPII mau bergabung dengan kami untuk menjalankan program. Ini untuk siapapun,” kata Emil seusai acara Simposium Nasional dan Deklarasi FAPII di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019) malam.
Lanjut Emil, adapun program yang bisa disenergikan diantaranya, Patriot Desa dan satu desa satu perusahaan. FAPII merupakan rohnya keislaman tentunya pas jika bergabung. Pasalnya, banyak program keumatan yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah.
” Mudah-mudahan kombinasi itu bisa hadir. Kita bersama menjalankan program demi Jabar juara lahir dan batin,” ucapnya.
Emil menambahkan, hadirnya FAPII juga harus bisa menjadi pelopor persamaan. Meskipun berbeda-beda, namun tetap merah putih Indonesia. Artinya, tidak ada perpecahan yang berawal dari isu politik. Kuncinya, tidak ada narasi kebencian antarumat.
” Kita harus mengelola keberagaman. Di Jawa Barat, saya ingin menyatukan keberagaman ini dengan memberikan ruang kepada mereka,” tuturnya.
Pendiri FAPII, Fami Fachrudin mengatakan, dari program yang ditawarkan Gubernur sangat sesuai dengan program yang sedang digalakan. Yakni, peningkatan SDM dan peningkatan potensi ekonomi. Salah satunya, English for Ulama.
” Itu sudah sejalan dengan yang kami jalankan. Kita ingin meningkatkan kualitas alumni yang bisa bersaing,” ucapnya.
Dengan demikian kata Fami, pihaknya siap berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah. Bahkan bukan hanya itu, masih banyak elemen lain dari FAPII yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah.
” Saya harap peluang lain juga bisa dimanfaatkan oleh kami. Tidak hanya dimanfaatkan oleh Partai Politik (Parpol),” tuturnya.
(AS)