BANDUNG,FOKUSJabar.id: Hujan meteor Unicorn Alpha Monocerotids diprediksikan akan mencapai titik puncak pada Kamis (21/11) malam hingga Jumat (22/11) dini hari. Peristiwa ini disebut unicorn alpha monocetids karena hujan meteor yang kerap tampak jelang akhir November ini muncul dari arah rasi bintang monoceros atau unicorn.
Hal ini dikonfirmasi oleh peneliti Pusat Ilmu Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorhom Priyatikanto.
“Saat tengah malam, meteor akan tampak memancar dari arah rasi Monoceros atau unicorn yang bersebelahan dengan rasi Orion atau Waluku,” kata Rhorhom, seperti dilansir CNN.
Untuk membantu pengamatan, anda bisa menggunakan bantuan aplikasi Google Sky Map atau StarTracker. Pada aplikasi Google Sky Maps, pengguna bisa mencari rasi bintang yang diinginkan dan akan diarahkan untuk mencapai rasi tersebut.
Hujan meteor ini hanya berlangsung kurang dari satu jam. Puncak hujan meteor unicorn alpha monocerotids biasanya hanya bertahan 15 menit hingga 40 menit. Sehingga kerap terlewat oleh pengamat. Padahal hujan meteor lain kerap berlangsung selama berjam-jam.
Hujan meteor ini sebenarnya terjadi hampir setiap tahun. Namun, berdasarkan catatan American Meteor Society tahun 1925, 1935, 1985, dan 1995, merupakan hujan meteor terbaik, seperti dilansir Forbes.
Puncak hujan meteor ini dapat disaksikan dengan pemandangan terbaik oleh penduduk Eropa, kemudian Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sayangnya menurut Forbes, wilayah Asia hingga Australia terancam tak dapat menyaksikan waktu puncak dari hujan meteor Unicorn Alpha Monocerotids ini.
(Agung)