Kamis 12 Desember 2024

Kolam Renang untuk Emil Cederai Perasaan Publik

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) diminta menghentikan pembangunan kolam renang di rumah dinasnya. Sebab, hal itu dinilai akan mencederai perasaan publik di tengah masih banyaknya persoalan serius yang dihadapi masyarakat.

Pakar Pemerintahan dan Kebijakan Publik dari Unpad Bandung Muradi menilai, pembuatan kolam renang untuk Emil sangat tidak tepat, apalagi jika menelan biaya yang cukup besar.

“Ini akan menyakiti perasaan masyarakat yang seharusnya mendapatkan program kerja nyata dari pemerintah. Ini juga akan mencederai perasaan publik. Publik butuh yang konkret dan dirasakan langsung,” kata Muradi di Bandung, Minggu (17/11/2019).

Baca Juga: Kolam Renang di Rumdin Gubernur Dibikin untuk Kebugaran Ridwan Kamil

Menurut dia, pembangunan yang dilakukan gubernur dan jajarannya di pemerintahan harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Penambahan ruang kelas baru, pembangunan rumah sakit, hingga infrastruktur untuk menunjang mobilitas masyarakat yang harus didahulukan.

“Kalau Kang Emil punya keinginan, tentunya harus seirama dengan yang ada di masyarakat. Jangan sampai yang di masyarakat, berbeda dengan yang dia inginkan,” kata dia.

Kaitannya dengan kolam renang, kata Muradi, merupakan kebutuhan pribadi, artinya kurang tepat apalagi jika menghabiskan anggaran milyaran rupiah.

Muradi berharap Emil bisa memberi alasan yang logis bail ke masyarakat maupun legislatif jika ingin dipaksakan.

“Selama tidak bisa dijelaskan secara konseptual, normatif, itu akan jadi masalah. Alasan sakit yang disampaikan Emil tidak bisa diterima,” kata Muradi.

Jika memang benar sakit, menurut dia, Emil akan lebih baik jika melakukannya di kolam renang publik yang sudah ada. Selain agar bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat, kolam renangnya pun tidak akan menjadi beban negara ketika Emil sudah sembuh dan tidak memerlukannya lagi.

“Secara normatif, dia tidak punya landasan politik yang cukup baik. Kalau tidak jadi gubernur lagi, kan jadi beban kepala daerah berikutnya, kolamnya jadi terbengkalai,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img