BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Jawa Barat memulai program pelatihan atlet ke negeri ginseng, Korea Selatan dalam rangka persiapan menuju PON XX di Papua pada 20 Oktober-02 November 2020 mendatang. Total sebanyak 32 orang dari empat cabang olahraga menjadi kelompok pertama yang akan menjalani latihan di Korea Selatan.
Ke-32 orang tersebut terdiri dari 26 atlet dan 6 orang pelatih. Terbagi di cabang olahraga menembak sebanyak 4 atlet dan 1 pelatih, lalu 8 atlet dan 1 pelatih dari cabang olahraga taekwondo, 7 orang atlet dan 2 pelatih di cabang olahraga gulat, serta 7 atlet dan 2 pelatih di cabang olahraga judo.
“Untuk hari ini, yang berangkat dari cabang olahraga menembak, lalu gulat dan judo pada 16 november, terakhir cabang olahraga taekwondo pada 23 November. Mereka semua akan berlatih selama 1,5 bulan di Gyeongsanbuk Do, Korea Selatan,” ujar penanggungjawab program latihan Korea Selatan, Trio Arfsefto saat ditemui usai pelepasan atlet oleh Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (14/11/2019).
Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin berkesempatan berdialog dengan para atlet maupun pelatih yang akan berangkat ke negeri ginseng untuk melakukan latihan. Ahmad menanyakan terkait target para atlet dan pelatih selama melakukan pelatihan di Korea Selatan.
“Bagaimana mereka meningkatkan fisik, teknik hingga mental bertanding. Jadi saat pulang dari korea, atlet sudah tahu kemampuan apa yang harus ditingkatkan termasuk bagaimana mengantisipasi kemampuan lawan di PON XX nanti,” ujar Ahmad.
Melalui program pelatih di Korea Selatan, Ahmad berharap setiap atlet mampu mengetahui karakteristik diri sendiri maupun calon lawan mereka di PON XX. Bagaimana mensiasati pertandingan saat menghadapi lawan lebih lemah maupun lawan yang lebih kuat.
“Artinya, atlet harus ngeces atau cerdik dan pintar saat bertanding. Harus tahu bagaimana menghadapi lawan A, B, atau C. Kita pun menanyakan ke pelatih yang mendampingi mereka di Korea Selatan terkait alasan-alasan untuk mememberangkatkan atlet. Apa yang akan ditingkatkan dan program apa yang akan dijalani mereka disana,” tuturnya.
Ahmad menambahkan, atlet-atlet yang berangkat ke Korea Selatan dari empat cabang olahraga ini merupakan atlet-atlet peraih medali emas pada saat PON XIX tahun 2016 lalu juga saat babak kualifikasi PON XX. Ke-26 atlet yang berangkat ini pun memiliki potensi besar untuk kembali meraih medali emas di PON XX.
“Jadi untuk keberangkatan pertama ini, kita fokus pada atlet potensial medali emas karena dari sisi kemampuan anggaran sangat terbatas. Tak hanya 4 cabang olahraga saja, kita pun akan memberangkatkan cabang olahraga lain yang memang sudah bekerjasama dengan Korea Selatan,” tambahnya.
Ke depan, pihaknya berharap cabang olahraga diluar yang bekerjasama dengan Korea Selatan pun bisa melakukan latihan di luar negeri. Setidaknya, ada tujuh negara yang akan menjadi tujuan tempat berlatih para atlet yang berpotensi untuk meraih medali di PON XX.
“Ini menjadi urgent karena kita sudah sangat tertinggal jauh dari segi persiapan dengan provinsi yang menjadi pesaing kita di PON XX seperti Jatim dan DKI Jakarta. Mereka sudah jauh-jauh hari mengirimkan atletmya ke luar negeri untuk melakukan pelatihan. Jadi program ini merupakan upaya kita dalam mengejar ketertinggalan itu,” tegasnya.
(ageng)