Senin 13 Januari 2025

Ingin Garut jadi Kota Pelajar, MA AMBS Gunakan Kurikulum Al Azhar Kairo

GARUT, FOKUSJabar.id: Kota Pelajar, Madrasah Aliyah (MA) Al Mashduqi Boarding School (AMBS) Garut saat ini tengah melakukan rekruitmen calon tenaga pengajar.

Ketua Tim sekaligus Kepala MA AMBS Garut, Rofieq Azhar menyatakan, kebutuhan para guru terbaik tersebut bukan sekedar membangun AMBS, namun ingin membangun Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, bahkan dunia.

Bagaimana tidak, saat ini Garut sebagai daerah konservasi sedang mengalami persoalan. Begitu juga di tingkat nasional, dunia pendidikan tengah menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

Baca Juga: Minim Perhatian Pemerintah, DPD Lasqi Garut “Mati Suri”

Menurut Rofieq, solusinya, sekolah mesti melakukan lompatan atau terobosan dalam menghadapi/menjawab persoalan abad ke-21 (era globalisasi).

“ Mudah-mudahan kehadiran AMBS bisa menjadikan Garut sebagai destinasi pendidikan atau kota pelajar,” harap Rofieq, Kamis (14/11/2019).

Pegiat sekolah ramah anak yang satu ini menambahkan, AMBS sebagai sekolah Islam dan bagian dari dunia. Karenanya, AMBS bakal memakai kurikulum Al Azhar Kairo, Mesir yang bermanhaj wasathiyyah serta mengajarkan Islam ramah, damai, dan membangun dunia lebih baik.

” Lewat AMBS, kita ingin menjadikan Garut sebagai destinasi pendidikan menjadi Kota pelajar, ikut membangun pendidikan nasional. Bahkan, kita merasa bagian dari peradaban manusia, ikut mengusung Islam ramah yang digaungkan Al Azhar Mesir,” tegasnya.

Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, Ketua Umum Yayasan Al-Mashduqiyyah Garut, Arif Bakhtiar, rekruitmen guru secara terbuka untuk memberikan kesempatan kepada para calon guru yang memiliki kompetensi berkualitas untuk mengabdi dan berkarya di AMBS.

Baca Juga: Lantaran Sakit dan Pandemi Covid-19, Warga Cibatu Garut Tertahan di Papua

“Mindset kita, mengajar di AMBS bukan bekerja tetapi pengabdian dan berkarya. Sebaik apapun kurikulum dan fasilitas, tanpa guru bermental juara, itu tidak ada artinya. Jadi, open recruitment ini untuk merekrut calon pengajar yang handal dan terbaik,” ungkap Arif.

Arif menyebut, sedikitnya 115 calon tenaga pengajar telah mengikuti assessment tahap pertama. Tentunya, mereka  setelah dinyatakan lolos dari seleksi administrasi.

“Penerimaan guru secara terbuka ini sejak 18 Oktober 2019. Dan proses terakhir rekruitmennya bulan Desember 2019. Nantinya, para guru terbaik akan mengisi 14 formasi ‘pengampu’ mata pelajaran jenjang Madrasalah Aliyah (MA),” kata dia.

(Andian/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img