CIAMIS, FOKUSJabar.id: Gabungan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ciamis Raya merefleksikan Hari Pahlawan dengan aksi demonstrasi di Sekretariat Daerah Ciamis, Senin (11/11/2019).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyoroti soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
10 November diperingati sebagai hari pahlawan nasional. Namun saat ini masih banyak kesewenang-wenangan oknum pemerintah baik di nasional maupun daerah dalam menjalankan amanah. Hal ini tidak selaras dengan nilai semangat pahlawan yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
” Maka dari itu Aliansi Mahasiswa Ciamis Raya bermaksud ingin menyuarakan semangat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar perwakilan mahasiswa dari Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Al Maarif Lukman Nul Hakim.
Dalam tuntutannya, mahasiswa secara tegas menolak adanya kenaikan iuran BPJS. Mengingat 60 persen pengguna BPJS adalah masyarakat miskin. Mahasiswa juga menuntut Pemkab Ciamis dan DPRD Ciamis untuk serius menanggulangi angka kemiskinan.
” Kami menolak kenaikan iuran BPJS kesehatan. Menuntut pemerintah eksekutif dan legislatif untuk serius menanggulangi angka kemiskinan di Ciamis,” ucap Lukman.
Selain menyoroti kenaikan BPJS, mahasiswa juga meminta kejelasan kerancuan data penanggulangan angka kemiskinan yang tidak sinkron antar RPJMD, dan plafon prioritas anggaran sementara 2020.
” Menuntut pemerintah eksekutif dan legislatif untuk meninjau ulang dan meminta kejelasan anggaran penyediaan makan dan minum sebesar Rp 2,9 miliar di Raperda APBD, nota keuangan Raperda APBD 2020 yang melebihi batas rancangan PPAS 2020 sebesar Rp 2 miliar,” ungkapnya.
(Riza M Irfansyah/Bam’s)