BANDUNG, FOKUSJabar.id : Jawa Barat dipastikan tampil di 12 kelas pertandingan di cabang olahraga karate pada PON XX yang digelar di Papua, 20 Oktober-02 November 2020. Kepastian tersebut berdasarkan hasil dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) sekaligus Pra-PON XX cabang olahraga Karate di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 4-6 November 2019.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Forki Jabar, Arif Hardiana menuturkan, ke-12 kelas berhasil dikunci Jabar berkat penampilan dari 16 atlet karateka. Ke-12 kelas tersebut terdiri dari 8 kelas di nomor kumite (tanding) dan 4 kelas di nomor kata (jurus).
“Kejurnas sekaligus Pra-PON XX sendiri mempertandingkan total 15 kelas yang juga akan dipertandingkan di PON XX tahun 2020 di Papua. Jabar gagal meloloskan atlet untuk tiga kelas di nomor kumite,” ujar Arif saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (7/11/2019).
Ke-8 kelas di nomor kumite yang berhasil diloloskan karateka Jabar yakni di kelas -75 kg putra atas nama Sandy Firmansyah, kelas -55 kg putra atas nama M. Tegar Januar, kelas -50 kg putri atas nama Sharon Verlina, kelas -84 kg putra atas nama Romario Setiamu, lalu Intan Nurjanah di kelas -61 kg putri, Aditya Pratama di kelas +84 kg putra, Maruli Butar-butar di kelas -67 kg putra, dan Dinda Ayu Ning Tyas di kelas -55 kg putri. Sedangkan empat kelas di nomor kata yakni Ivan Taher di kata perorangan putra, lalu Nawar Kautsar di kata perorangan putri, trio Vega, Intan, dan Ade di kata beregu putri, dan trio Ivan, Samuel, dan Rinad di kata beregu putra.
“Untuk tiga kelas yang gagal di nomor kumite yakni kelas +68 kg putri, kelas -68 kg putri, dan kelas -60 kg putra. Faktor dari kegagalan ini lebih karena kita tak diuntungkan sistem manajemen pertandingan maupun persiapan serta disiplin latihan yang buruk dari atlet. Tapi dengan 16 atlet di 12 kelas, kita masih optimis menatap PON XX,” terang Arif.
Dari sisi raihan medali, Jabar sendiri berada di peringkat dua klasemen akhir raihan medali dengan 3 medali emas, 1 medali perak, dan 5 medali perunggu. Untuk posisi juara umum, diraih DKI Jakarta dengan raihan 4 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu.
Di posisi tiga ditempati Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan perolehan 2 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu. Disusul Sumatera Utara (Sumut) di tempat keempat dengan raihan 2 medali emas, 1 perak, 2 perunggu dan Lampung di posisi lima setelah meraih 1 medali emas, 3 perak, 1 perunggu.
“Kalau dilihat dari sisi hasil, cukup memuaskan dengan persiapan yang tidak ideal. Toh kita belum melakukan persiapan yang matang melalui sentralisasi seperti DKI Jakarta atau Jatim. Jadi kita masih optimis bisa mempertahankan prestasi sebelumnya di PON XIX dengan raihan 5 emas, 3 perak dan 2 perunggu,” tegasnya.
(ageng)