IRAK, FOKUSJabar.id: Aksi unjuk rasa demonstran kembali menelan korban jiwa. Sebanyak tiga orang meninggal akibat ditembak dengan peluru tajam oleh aparat keamanan dengan alasan membubarkan massa di dekat gedung Konsulat Iran di Karbala, Irak, pada Senin (4/11/2019) waktu setempat.
Demonstran mendesak supaya konsulat Iran di Karbala ditutup. Alasannya adalah Iran saat ini mendukung rezim pemerintah Irak yang dianggap korup.
“Aparat tidak melepaskan tembakan peringatan ke udara. Mereka memang berniat membunuh, bukan membubarkan massa. Mereka malah melindungi Konsulat Iran, sementara kami ingin negara ini bebas dari campur tangan asing. Mengapa mereka malah membunuhi sesama anak bangsa?,” kata seorang demonstran, seperti dilansir CNN, Selasa (5/11/2019).
BACA JUGA: Aksi Prank Youtuber Ferdian Pelaka Diancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Aksi unjuk rasa besar-besaran merebak di seluruh Irak sejak 1 Oktober. Mereka menuntut langkah konkret pemerintah untuk menekan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja, dan memberantas korupsi.
Sampai saat ini tercatat sudah 250 orang meninggal dalam bentrokan pengunjuk rasa dan aparat keamanan di Irak.
Menurut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Irak adalah penghasil minyak bumi kedua terbesar di dunia. Namun, berdasarkan telaah lembaga non-pemerintah Transparency International, mereka menempati urutan ke-12 negara terkorup di dunia.
(Agung)