PURWAKARTA, FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi memulai Program Gerakan Cilamaya Herang pada momentum Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2019). Ribuan warga terjun langsung ke dari hulu hingga ke hilir sungai Cilamaya dari yang berada di perbatasan Subang – Purwakarta.
Dedi mengatakan, hari sumpah pemuda bukan hanya seremonial saja namun harus ada aksi yang benar nyata untuk negra, salah satunya membersihkan sungai dari sampah rumah tangga, yang selama ini telah mencemari sungai yang melintasi tiga kabupaten terebut.
Gerakan tersebut juga sebagai bentuk dimulainya program Cilamaya Herang sebagai bentuk keseriusan DPR RI menangani kerusakan lingkungan khususnya sungai Cilamaya.
“Tapi ada hal – hal nyata yang harus dilakukan diantaranya pengelolaan sungai, saya konsen ke Cilamaya ini, karena memiliki peran sangat vital bagi kehidupan masyarakat Subang, Karawang dan Purwakarta, sekarang masyarakat diajak untuk bersama – sama membersihkan sungai,” ujar Dedi dalam rilis yang diterima.
Sehingga menurut Dedi, ke depan harus ada regulasi dalam pengelolaan sampah terutama di wilayah pedesaan termasuk di wilayah sekitar aliran sungai.
Selain mendorong industri sekitar wilayah DAS Cilamaya, untuk membuat IPAL Komunal, Dedi pun akan mendorong regulasi pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat khususnya di pedesaan.
Regulasi dan saran yang akan didorongnya, keterkaitan pengelolaan sampah di desa dengan bantuan keuangan desa. Menurut Dedi hal tersebut harus didorong,apalagi membangun kesadaran dalam lingkungan cukup susah.
“Apabila kepala desa belum memiliki pengelolaan sampah dengan baik, maka akan menjadi penilaian kedepannya,jadi nanti saya usulkan bantuan keuangan desa ada regulasi kewajiban melakukan pengelolaan sampah di lingkungannya masing – masing,” katanya.
Menuru Dedi, hal tersebut perlu didorong terlebih masih sangat rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan termasuk membangun tata pengelolaan sampah.
“Apabila Kepala desanya belum bisa membuat sistem pengelolaan sampah bisa jadi ada penilaian dalam bantuan keuangan desa baik pusat maupun daerah, kalau enggak dipaksa model begitu susah ya kita paksa saja agar dana bantuan desa bisa membangun peradaban manusia,” ujar dia.
Dedi melanjutkan, makna sumpah pemuda yang terkandung dalam tiga butir sumpah pemuda yang salah satunya tentang persatuan. Menurutnya persatuan tersebut harus menyatu dengan alam.
“Persatuan Indonesia artinya bahwa bersatu dengan keindonesiannya, bersatu dengan sungainya, bersatu dengan sawah, hutan, gunung dan laut. Itu tidak boleh di pisahkan karena selama ini kita terpisah,” tuturnya.
Sedangkan menurut salah seorang warga Asep (28), asal Desa Cipinang, Cibatu Purwakarta, pihaknya cukup merasa antusias dengan kegiatan yang digagas oleh Dedi Mulyadi, pasalnya baru kali ini kegiatan masyarakat turun secara bersama – sama membersihkan sungai.
(AS/DH)