TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Puluhan anggota LSM GMBI Distrik Kota Tasikmalaya geruduk Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya di Komplek Perkantoran, Jalan IR. H. Juanda, Kecamatan Indihiang, Senin (28/10/2019).
Mereka gelar aksi damai dengan melakukan audensi dengan pejabat Dinkes yang diterima, Uus Supangat untuk mempertanyakan proses pemenang tender pembangunan RSU tipe D dan pembangunan IPAL di 9 Puskesmas di Kota Tasikmalaya.
Sekretaris GMBI Kota Tasikmalaya, Bara Hardiansyah mengatakan, proses lelang tender pembangunan yang saat ini dikerjakan oleh salah satu rekanan, terindikasi ada permainan dan pengkondisian yang dilakukan panitia lelang serta Dinas terkait.
” Pembangunan Rumah Sakit tipe D di Purbaratu, Dewi Sartika di Kawalu serta Puskesmas Cibeureum, disinyalir sarat kepentingan dan permasalahan sehingga kami mempertanyakan ke Dinkes sebagai bentuk peran serta masyarakat untuk melakukan kontrol,” ungkap Bara.
Menurut dia, pemenang tender proyek tersebut tidak mengerjakan sendiri. Tapi di subkon kan kepada rekanan lain dengan nilai berkisar 70 persen dari total kontrak.
” Jika di sub kan lagi, ini bisa dipastikan pembangunannya tidak optimal. Selain kualitasnya rendah dan tidak sesuai RAB. Hal ini terjadi kerugian negara yang bisa dikategorikan tindakan korupsi,” sambung Bara.
Selain itu, proses pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang sedang dikerjakan di 9 titik Puskesmas juga disinyalir bermasalah.
” Masa pemenang tendernya oleh satu CV saja. Kita tahu CV itu hanya bisa mengerjakan lima titik kegiatan. Ini kan ada 9, terus pengerjaannya sebelumnya tidak ada sosialisasi kepada masyarakat setempat. Hal ini jangan dianggap sepele,” tegasnya.
Pihaknya pun kecewa. Pasalnya, Dinkes tidak menghadirkan pemenang tender dan pelaksana proyek sehingga tidak mendapatkan keterangan yang jelas.
” Kami tidak puas dengan penjelasan Dinkes. Kami akan audensi kembali hingga pemenang tender dan pelaksana proyek bisa memberikan penjelasan,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)