BANDUNG, FOKUSJabar.id: Saat ini, KONI Kota Bandung terus menggenjot pembinaan atlet di semua Cabang Olahraga (Cabor) melalui fasilitasi kejuaraan bertajuk Piala Wali Kota Bandung.
Salah satu keberhasilan dari gelaran kejuaraan bertajuk Piala Wali Kota Bandung, Yakni, atlet Pencak Silat di kelas D (60-65 kg) putri, Selly Andriani.
Nama atlet pencak silat putri asal Kota Bandung ini, dikenal sebagai juara dunia dua kali. Pesilat putri kelahiran Bandung, 31 Juli 1990 ini berhasil menjadi juara dunia kelas D putri pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat tahun 2015 di, Phuket, Thailand dan tahun 2016 di Bali, Indonesia.
Tak hanya di dua kejuaraan dunia tersebut, Selly pun beberapa kali tampil dan mencetak prestasi membanggakan di ajang internasional. Diantaranya di Belgia Open tahun 2016, SEA Games 2017 di Malaysia, serta Kejuaraan Dunia di Singapura tahun 2017.
” Sebenarnya, di awal ikut pencak silat pada tahun 2002 itu hanya untuk bela diri saja. Tapi mungkin pelatih melihat potensi saya, akhirnya didorong jadi atlet. Kejuaraan pertama di kategori senior yang saya ikuti ya di Piala Wali Kota Bandung tahun 2008 dan langsung jadi juara padahal baru genap 17 tahun,” ujar Selly saat ditemui di sekretariat IPSI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Jumat (25/10/2019).
Berbekal juara di ajang Piala Wali Kota Bandung, Selly pun menjadi atlet andalan Kota Bandung di berbagai kejuaraan. Baik di ajang kejurda maupun Porda Jabar.
Selly pun bermetamorfosa menjadi atlet andalan Jabar di berbagai kejuaraan nasional dan PON di kelas D putri. Berkat prestasi mentereng yang ditorehkan di kejuaraan level nasional, Selly pun beberapa kali menjadi wakil Indonesia di ajang internasional.
” Tapi tidak semuanya indah, karena saya pun pernah down dan hampir putus asa untuk melanjutkan karir sebagai atlet pencak silat. Kejadiannya di tahun 2016, saat itu saya merasa dijegal untuk masuk timnas. Meski sudah ditelpon langsung untuk ikut pelatnas, namun di waktu akhir ternyata saya diganti oleh atlet lain,” tuturnya.
Namun berkat dukungan motivasi yang diberikan pelatih serta keluarga, Selly pun bangkit dari keterpurukan. Prestasi demi prestasi, kembali diraih pesilat dari perguruan Tadjimalela ini diberbagai even regional, nasional, hingga internasional.
” Kunci dari semua prestasi yang sudah saya raih yakni latihan yang kontinyu, disiplin, dan komitmen kuat. Jangan pernah merasa puas, terus berlatih dan berlatih sebagai sebuah proses. Hasil itu tidak akan mengkhianati proses yang dilakukan,” tegas Selly yang kini bersiap bersama tim Pelatda Pencak Silat Jabar untuk PON XX tahun 2020 di Papua.
(ageng/bam’s)