Senin 6 Januari 2025

Cabor PON XX Dikurangi, Target Jabar tetap Pertahankan Juara Umum

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Keputusan KONI Pusat, PB PON XX/2020-Papua serta Kemenpora RI yang menetapkan 37 Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan pada PON XX, dinilai tidak akan terlalu berpengaruh pada target Jabar.

Pada PON XX yang akan digelar 20 Oktober 2020 sampai 02 November 2020 di Papua, KONI Jabar sudah menetapkan target mempertahankan prestasi juara umum.

Seperti diketahui, pada gelaran PON sebelumnya (2016), Jabar tampil superior dan menyabet gelar juara umum PON XIX/2016. Kontingen Jabar meraih 217 medali emas, 157 perak, dan 157 perunggu dari total 756 medali emas yang diperebutkan di 44 Cabor yang dipertandingkan.

Jabar mampu unggul jauh atas pesaingnya, Jawa Timur yang harus puas di posisi runner up dengan raihan 132 emas, 138 perak, dan 135 perunggu serta DKI Jakarta di posisi ketiga dengan raihan 132 emas, 125 perak, dan 119 perunggu.

” Keputusan pengurangan Cabor dari 47 menjadi 37 di PON XX tidak terlalu berpengaruh signifikan pada pencapaian target Jabar mempertahankan juara umum. Prinsipnya, kita ikut dan patuh pada keputusan yang sudah ditetapkan,” ujar Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin saat ditemui di gedung KONI Jabar.

Pengurangan Cabor menurutnya, lebih berpengaruh pada potensi perolehan medali emas Jabar pada PON XX tahun 2020 di Papua. Namun hal tersebut dialami juga oleh provinsi pesaing Jabar seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur.

” Kalau dari sisi potensi raihan medali, memang berpengaruh. Tapi itu tidak terlalu signifikan karena cabang olahraga andalan kita sebagian besar dari cabang olahraga olimpik dan masih dipertandingkan di PON XX,” tegasnya.

Wakil Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Jabar, Verdia Yosef menambahkan, pada pemetaan awal proyeksi raihan medali emas Jabar dengan jumlah 47 Cabor yakni sebanyak 165 medali emas.

Dengan pengurangan 10 Cabor, potensi raihan medali emas Jabar di PON XX pun dipastikan akan mengalami penurunan.

” Dari proyeksi awal sekitar 165 medali emas dengan 47 Cabor, kita lihat ada potensi 23 medali emas yang hilang dengan pencoretan 10 Cabor. Namun itu tidak terlalu berpengaruh signifikan pada target kita dan justru 10 Cabor yang dicoret ini, kita lihat, merupakan lumbung medali emas DKI Jakarta dan Jatim,” ujar Yosef.

Pihaknya akan mulai melakukan pemetaan ulang proyeksi medali emas serta mendorong potensi atlet peraih medali perak untuk bisa menyumbang medali emas di PON XX. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai program percepatan prestasi yang disiapkan.

” Salah satunya, kita akan bentuk tim satlak yang diisi berbagai unsur. Mulai dari KONI Jabar, Dispora, akademisi, praktisi, hingga unsur pendukung lainnya. Mereka akan melihat sejauh mana peluang, potensi, hingga penghambat yang terjadi di Cabor. Kalau terkait urusan teknis, nanti yang urus Binpres,” terangnya.

Selain itu, pihaknya pun sudah menyiapkan program Pelatda prima untuk mengawal perkembangan atlet-atlet dengan proyeksi potensi medali emas di PON XX tahun 2020 mendatang. Termasuk bagi atlet peraih medali perak saat PON XIX serta babak kualifikasi PON XX, untuk bisa didorong meraih medali emas di PON XX tahun 2020 mendatang di Papua.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img