Senin 23 Desember 2024

256 Mahasiswa Umtas Diwisuda, Rektor: Jangan Merasa Puas

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) usai mewisuda 256 mahasiswa program Diploma III, sarjana dan profesi, Kamis (17/10/2019) kemarin.

256 wisudawan dinyatakan lulus melalui prosesi sidang senat terbuka.

Wisuda kemarin bertepatan dengan hari berdirinya Umtas, 17 Oktober 2014. Dengan begitu, wisuda tersebut merupakan mahasiswa angkatan pertama.

Rektor Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Ahmad Qonit mengatakan, lulus dari universitas dengan menyandang sarjana sebuah perjuangan yang harus dihargai. Namun hal itu belum cukup untuk menunjukkan sebagai manusia yang terdidik dan berilmu. Untuk itu, lulusan harus terus belajar dan belajar untuk menambah keilmuannya.

” Dunia saat ini terus berubah dan berkembang dengan pesat sehingga dibutuhkan SDM yang memiliki keilmuan yang mampu menjawab perubahan. Karenanya lulusan saat ini harus terus belajar untuk menambah perbendaharaan ilmu,” ungkap Ahmad Qonit.

” Saat ini dibutuhkan individu-individu yang memiliki skil, kreativitas dan keahlian sehingga jangan merasa puas dengan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah tapi harus terus belajar dan belajar sesuai dengan bidangnya dan kebutuhan. Sehari saja tidak belajar, kita akan ketinggalan jauh, tingkatkan mutu dengan modal belajar,” sambungnya.

Dikatakan, sebagai ahli kesehatan misalnya, tidak cukup mumpuni di bidang ilmu kesehatan tapi dia juga harus mampu menguasai ilmu-ilmu lainnya sesuai dengan kebutuhan saat ini.

” Banyak literasi yang harus dikuasai lulusan walaupun mereka sudah bekerja karena akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat yang selalu berubah dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Rektor pun menjelaskan, kemampuan setinggi apapun dan prestasi yang gemilang harus dibarengi dengan ketaatan terhadap agama dan berbuat baik kepada kedua orangtua.

” Ini kunci untuk meraih keberkahan dan kesuksesan di dunia dan akhirat,” tuturnya.

Dia pun menyebutkan, tantangan ke depan yang dihadapi masyarakat yakni teknologi informasi. Yakni, Media Sosial (Medsos). Ini merupakan keniscayaan yang mutlak dikuasai oleh siapapun.

” Teknologi ini harus dikuasai. Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan tanpa itu akan ketinggalan dan kita akan terpinggirkan dari percaturan dunia,” pungkasnya.

(Seda/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img