BANDUNG, FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) optimistis bisa mencapai target jumlah guru besar hingga akhir tahun 2019. Saat ini, UPI memiliki 114 guru besar yang terdiri dari 106 guru besar tetap PNS dan 8 guru besar emeritus.
Rektor UPI, Asep Kadarohman menuturkan, pihaknya terus mendorong lahirnya gubes baru di UPI dengan berbagai upaya. Diantaranya melalui acara pengukuhan guru besar serta pidato kehormatan guru besar.
“Sebenarnya untuk menjadi guru besar itu tidak sukar, tinggal bagaimana yang bersangkutan mau jadi guru besar atau tidak. Karena secara kompetensi akademik, mereka yang sudah kualifikasi doktor (S3) itu sudah terpenuhi,” ujar Asep saat ditemui usai kegiatan Orasi Ilmiah Penghormatan 3 Guru Besar Purnabakti UPI di gedung Achmad Sanusi (BPU), kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Kamis (17/10/2019).
Asep menambahkan, untuk menjadi seorang guru besar membutuhkan proses dan kesabaran. Pasalnya, seorang guru besar tidak cukup dengan hanya cerdas dan intelektual tinggi. Namun seorang guru besar pun harus punya emotional stability yang bagus serta harus patuh pada aturan yang ada.
“Mungkin itu yang jadi challenge atau tantangan untuk menjadi guru besar. Karena kalau dari persayaratan utama yakni harus publikasi karya pada jurnal yang terindeks scopus. Kalau secara nasional, yang disyaratkan itu 1 karya publikasi tapi di UPI kita tetapkan dua karya, karena kita bicara kualitas dan kami menilai jika dosen di UPI ini mampu,” terangnya.
Terkait target jumlah guru besar di UPI pada tahun 2019 sebanyak 120 orang, Asep mengaku cukup opimistis bisa tercapai. Setidaknya, UPI bisa mencapai proporsi ideal antara jumlah guru besar dengan jumlah dosen di UPI.
“Proporsi ideal jumlah guru besar di perguruan tinggi itu 10 persen dari jumlah dosen. Saat ini, jumlah dosen UPI mencapai 1.206 orang. Insha Allah, di akhir tahun 2019 kita optimis penuhi jumlah guru besar tersebut atau mungkin bisa melebihi. Karena dari sisi pengajuan guru besar pada tahun ini ke pusat, cukup banyak, lebih dari 10 orang,” tegasnya.
Ketua Dewan Guru Besar UPI, Karim Suryadi menambahkan, meski saat ini tiga guru besar memasuki masa pensiun dan menjadi guru besar emeritus, namun jumlahnya masih surplus. Pasalnya, jumlah guru besar baru masih lebih banyak dibanding guru besar purnabakti.
“Ini terus kita tumbuhkan. Bagaimaha ghirah akademik mulai tumbuh, ghirah lakukan penelitian dan publikasi. Karena syarat profesor atau guru besar adalah publikasi. Selain research, profesor di kampus harus juga memnuhi tri dharma perguruan tinggi termasuk kewajiban publikasi. Saat ini momen kita hidupkan iklim akademik dan apapun persoalannya kita sikapi secara akademik,” pungkasnya.
(ageng)