TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata, Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya gencar mengusung program rumah tinggal wisatawan (homestay) desa wisata di berbagai wilayah destinasi wisata.
Kasi Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya, Budi Prayoga mengatakan, pengembangan desa wisata dalam bentuk homestay sebagai fasilitas bagi wisatawan yang sedang berkunjung atau berada di lokasi wisata. Hal itu untuk pemenuhan kebutuhan akomodasi (penginapan).
” Salah satu tantangan Pemkab Tasikmalaya untuk pengembangan pariwisata, yakni belum tersedianya sarana hotel yang representatif. Karenanya, kita fokus untuk pengembangan homestay bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi destinasi wisata,” ungkap Prayoga.
Menurut Prayoga, pengembangan homestay mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
” Ini sangat berdampak positif bagi wisatawan karena mereka bisa menginap di lokasi wisata yang ada walaupun tidak tersedia hotel, suasana yang beda dengan hotel, konsep home-sharing, tinggal bersama penduduk sekitar serta beraktivitas bersama-sama,” katanya.
Sejauh ini kata dia, Dinas Pariwisata sudah mengembangkan beberapa homestay di lokasi wisata dan telah terbukti meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Baik lokal, regional dan wisatawan mancanegara.
” Homestay yang sudah berjalan seperti di Pamijahan, Sindangkerta, Galunggung, termasuk kampung kreatif Sukaruas dan bahkan homestay di wisata religi Kampung Naga telah dikembangkan menjadi homestay bertaraf internasional,” ujar Prayoga.
Dia pun menjelaskan, diklat homestay salah satunya untuk meningkatkan kualitas SDM tata kelola dan pengembangan homestay.
” Beberapa hal yang harus dipenuhi pengelola homestay. Semisal, kearifan lokal, budaya daerah, sanitasi kebersihan, excellence service, public speaking dan lainnya,” jelasnya.
Dirinya berharap, optimalisasi pemanfaatan homestay di objek wisata akan meningkatkan wisatawan.
” Berdasarkan data, jumlah wisatawan lokal, regional dan mancanegara ke objek wisata yang ada di Kabupaten Tasikmalaya (2018) mencapai 1,3 juta wisatawan. Dan sampai oktober 2019 sekarang jumlah wisatawan naik mencapai 1,7 juta wisatawan. Secara otomatis berdampak terhadap kenaikan pendapatan daerah,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)