BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Barat berharap ada keputusan pasti terkait dipertandingkan atau tidak di PON XX tahun 2020 di Papua.
Hal tersebut akan menyangkut pada persiapan yang sudah dilakukan Pengprov PTMSI Jabar. Salah satunya dengan menggelar sentralisasi Pelatda PON XX Jabar Cabang Olahraga (Cabor) Tenis Meja, sejak Selasa (1/10/2019) lalu.
Ketua Umum Pengprov PTMSI Jabar, Ade Koesjanto menuturkan, saat Papua diputuskan sebagai tuan rumah PON XX, sudah seharusnya mempersiapkan sarana dan prasarana bagi cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Sebelumnya, PON XX sendiri akan mempertandingkan 47 cabang olahraga tapi muncul wacana sebanyak 10 cabang olahraga batal dipertandingklan termasuk tenis meja.
” Kita sendiri tidak tahu kenapa cabang olahraga tenis meja ini diwacanakan dicoret dari PON XX padahal dari sisi penyiapan sarana prasarana tidak lah rumit. Itu yang belum kita tahu alasannya kenapa?” ujar Ade saat ditemui di sekretariat PTMSI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (3/10/2019).
Dari hasil pelaksanaan Musornas KONI tanggal 23 September 2019 lalu di Sumut, lanjutnya, muncul beberapa keputusan yang salah satunya merekomendasikan 10 cabang olahraga yang sebelumnya diwacanakan dicoret pada PON XX untuk tetap dipertandingkan. Rekomendasi dari KONI Pusat yang berasal dai usulan seluruh KONI Provinsi tersebut akan diajukan ke Kemenpora RI dan Panitia Besar (PB) PON XX/2020 Papua.
” Kalau pun Papua tidak memiliki sarana prasarana ke-10 cabang olahraga tersebut, bisa digelar di luar Papua tapi tetap menjadi bagian pertandingan PON XX. Jabar sendiri siap jadi tuan rumah untuk tenis meja, tapi hingga saat ini belum ada jawaban pasti dan resmi,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya pun berhara ada keputusan resmi sekaligus kepastian terkait ‘nasib’ cabang olahraga tenis meja di ajang multieven olahraga empat tahunan di Indonesia tersebut. Pasalnya, pihak PB PTMSI sudah menetapkan jadwal babak kualifikasi PON XX cabang olahraga tenis meja yang akan digelar di Samarinda, Kalimantan Timur pada November 2019 mendatang.
(ageng/bam’s)