BEKASI, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merealisasikan penataan Kalimalang. Langkah pertama rangkaian penataan dimulai dengan groundbreaking Pembangunan Waduk, Situ, dan Saluran Multifungsi Destinasi Wisata Air Juara di Sempadan Saluran Kalimalang, Kota Bekasi, Rabu (25/9/19).
Dengan wilayah berlimpah sungai, danau, waduk, situ, dan saluran multifungsi, Emil –sapaan Ridwan Kamil– menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) paham potensi Jabar sebagai jalur hidrologi terbesar di Indonesia.
Untuk itu, air pun menjadi salah satu tema yang diangkat Pemprov Jabar dalam mengembangkan potensi wisatanya. Penataan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) pun sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov Jabar tahun 2018-2023.
Selain itu, penataan infrastruktur air adalah upaya mewujudkan misi ketiga Jabar yaitu mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah.
“Jawa Barat memiliki waduk, situ dan saluran multifungsi yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata air unggulan,” tutur Emil.
Pengembangan destinasi wisata air, lanjut Emil, dapat meningkatkan potensi wisata alam dan potensi wisata budaya khas daerah sekitar situ, waduk, dan saluran yang tereksplorasi sehingga bisa menarik minat wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Harapannya, pembangunan waduk, situ, dan saluran multifungsi juga dapat meningkatkan fungsi dan kelestarian sumber daya air serta kepedulian masyarakat dalam memelihara sumber daya air.
Adapun, tahap awal penataan Kalimalang didesain menyerupai Cheonggyecheon River di Seoul Korea Selatan. Penataan tahap pertama di zona selebrasi ini dimulai di area utara Kalimalang yang berada di Jalan M. Hasibuan.
Rencananya, ujar Emil, ada empat zona yang akan dibangun terkait penataan sepanjang koridor Kalimalang yakni zona edukasi, ekologi, selebrasi, dan komunitas.
“Kalimalang harus jadi destinasi kelas internasional. Harus kita buktikan Bekasi punya tempat yang membanggakan. Jadi, Kalimalang nanti harus dirindukan warganya untuk didatangi,” ucap Emil.
Masyarakat pun, pinta Emil, diharapkan tidak lagi membuang sampah dan limbah ke waduk, situ, dan saluran yang sudah menjadi destinasi wisata karena terdapat juga sejumlah fungsi badan air, seperti fungsi dasar air, fungsi konservasi, juga fungsi sosial sebagai sumber kebahagiaan warga.
Selain Kawasan Kalimalang, seremonial groundbreaking juga menandakan dimulainya tiga pekerjaan penataan kawasan air lainnya yakni Situ Ciburuy di Kabupaten Bandung Barat, Situ Rawa Kalong di Kota Depok, dan Waduk Darma di Kabupaten Kuningan.
Penataan Kalimalang Jadi Sumber Kebahagiaan Warga Bekasi
Kepala Dinas SDA Provinsi Jabar Linda Al Amin sementara itu mengatakan, Penataan Sempadan Saluran Kalimalang akan dikerjakan pada 2019 dan 2020. Tahun ini, penataan akan fokus pada pembangunan di bagian luar badan air yang meliputi Taman Seni, dan Taman Timur, dan Promenade Sejarah.
Sedangkan pada 2020, akan dibangun zona bermain anak, kolam dangkal anak, ruang ngariung, taman flora musiman, tanggul penahan tanah, jalan inspeksi, taman lampu, dan jembatan penyeberangan.
“Untuk pembiayaan telah dianggarkan dalam APBD 2019 sebesar Rp4,6 miliar untuk penataan sempadan sisi utara Saluran Kalimalang dan RAPBD 2020 sebesar Rp26 miliar untuk penataan sempadan sisi selatan Saluran Kalimalang,” tutur Linda.
Linda pun memastikan bahwa penataan sempadan Saluran Kalimalang tidak akan mengganggu pemeliharaan sumber daya air dan dilakukan sesuai regulasi. Ia juga berharap, penataan ini akan meningkatkan kepedulian masyarakat Bekasi terhadap fungsi dan kelestarian sumber daya air.
Menurut Walikota Bekasi Rahmat Effendi, dirinya senang dengan penataan Kalimalang. “Bukan saja infrastruktur, tapi jadi ada ruang publik untuk masyarakat berkumpul dan berekspresi,” kata Rahmat.
“Atas nama warga dan Pemerintah Kota Bekasi, mengucap terima kasih kepada Pak Gubernur, ini perhatian luar biasa kepada Kota Bekasi, semoga panjang umur Pak Gubernur,” tambahnya.
Ada juga, Yanci, seorang warga Kota Bekasi yang ikut mengapresiasi langkah penataan wilayah Kalimalang yang dilakukan Pemprov Jabar.
Sebab, kata Yanci, Kalimalang sejak dulu adalah salah satu kawasan yang kurang tertata, bahkan di beberapa bagiannya terlihat kumuh dan kotor.
“Bagus. Saya sebagai warga Bekasi setuju, ditata lagi Kalimalang jadi tambah bersih, apalagi kalau nantinya bisa jadi tempat wisata,” kata Yanci yang mengaku tinggal di Kota Bekasi sejak 1993.
Yanci menambahkan, kawasan Kalimalang yang kumuh di masa lalu juga cukup rawan dengan kriminal. Dengan dibenahi, apalagi dirancang sebagai kawasan berpotensi wisata, Kalimalang bisa menjadi harapan baru bagi kemajuan dan kebahagiaan warga Kota Bekasi.
Warga Kota Bekasi lainnya bernama Malik mengaku senang dengan hadirnya Kalimalang sebagai kawasan yang tertata. Malik berharap, Kalimalang menjadi kawasan yang membawa energi positif untuk warga Kota Bekasi.
“Semoga tahun baru, nanti ada tempat baru buat nongkrong asyik,” seru Malik.
(DH)