BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Jawa Barat meminta dukungan penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan KONI Jawa Barat untuk mengulang sukses prestasi pada PON XX tahun 2020 mendatang. Pada PON XIX tahun 2016, tim wushu Jabar berhasil meraih empat medali emas, dua medali perak, dan enam medali perunggu.
“Saat PON 2016, kita sebenarnya hanya diberi target dua medali emas tapi berhasil meraih empat medali emas. Untuk mencapai itu, tidak hanya bertumpu pada kerja keras atlet, pelatih atau ofisial saja tapi ada dukungan yang luar biasa dari Pemprov dan KONI Jabar,” ujar ketua Umum Pengprov WI Jabar, Edwin Sendjaya saat ditemui di komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (24/9/2019).
Empat medali emas yang diraih tim Wushu Jabar pada PON XIX tahun 2016, disumbangkan dari nomor taolu (jurus) kelas changquan putri atas nama Monica Pransisca Sugianto. Tiga medali emas lain diraih dari nomor sanda (tarung) atas nama Ade Permana di kelas 46 kg putra, Iman Lesmana di kelas 75 kg putra, dan Selviah Pratiwi di kelas 52 kg putri.
Untuk menghadapi PON XIX tahun 2016 lalu, lanjut Edwin, persiapan atlet dilakukan jauh-jauh hari hingga dua tahun menjelang pelaksanaan. Tak hanya itu, proses persiapan atlet didukung dengan program mendatangkan pelatih asal luar negeri serta pelaksanaan latihan di China.
“Kalau untuk persiapan PON XX, kita sudah tertinggal jauh dari provinsi pesaing lain seperti DKI Jakarta dan Jatim, bahkan tuan rumah Papua. Mereka sudah mendatangkan pelatih dari luar negeri, bahkan melaksanakan latihan dan uji coba di luar negeri seperti yang kita lakukan saat persiapan menghadapi PON XIX,” terang Edwin yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengprov WI Jabar 2019-2024 pada Musorprov WI Jabar 2019, akhir pekan lalu.
Karena itu, pihaknya mendesak dukungan dari Pemprov dan KONI Jabar dalam mengakselerasi persiapan atlet menuju PON XX tahun 2020 sehingga bisa mempertahankan prestasi yang sudah dicapai sebelumnya. Pihaknya pun sudah melakukan berbagai upaya melalui swadaya pengurus dalam menggenjot kemampuan atlet hingga mencapai prestasi maksimal.
“Diantaranya menggelar beberapa kejuaraan dan mengikuti agenda kejuaraan nasional maupun internasional bagi atlet dengan dana swadaya,” tuturnya.
Inovasi yang perlu dilakukan saat ini, lanjutnya, yakni dengan mendatangkan pelatih asal luar negeri untuk memompa performa atlet. Pelatih asal negeri Tirai Bambu pun diharapkan menjadi prioritas.
“Untuk pelatih luar negeri asal Tiongkok, kita harapkan bisa direalisasikan di tahun 2019. Sedangkan untuk tahun 2020, kita ingin para atlet bisa melakukan latihan dan ujicoba di sana (Tiongkok) atau di negara lain yang memiliki prestasi baik di wushu. Jadi kalau mau mengulang sukses PON XIX pada PON XX tahun 2020, itu pesan saya untuk Pemprov dan KONI Jabar,” tegasnya.
(Ageng/DH)