BANDUNG, FOKUSJabar.id: Edwin Sendjaya kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Jawa Barat masa bakti 2019-2024.
Pendiri Bandung Fighting Club (BFC) ini terpilih untuk kali ketiga memimpin organisasi Wushu di Jabar pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Wushu Jabar 2019 di Prama Grand Preanger Hotel, Jalan Asia Afrika Kota Bandung.
Edwin yang sudah memimpin Pengprov WI Jabar dalam dua periode ini, kembali diusung dan didukung 19 dari 22 pengcab WI kota/kabupaten yang menghadiri pelaksanaan musorprov. Tiga pengcab WI kota/kabupaten yang tidak menghadiri pelaksanaan musorprov yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Indramayu.
” Sebenarnya kepengurusan WI Jabar 2014-2019 sudah habis sejak Juni lalu, hanya saja kita baru gelar musorprov hari ini dikarenakan pada saat itu bentrok dengan pelaksanaan babak kualifikasi PON XX di Bangka Belitung. Salah satu agendanya pemilihan ketua umum yang baru dan pengcab-pengcab kembali mempercayakan Ketua Umum kepada saya,” ujar Edwin saat ditemui usai pelaksanaan musorprov, Minggu (22/9/2019).
Memimpin kepengurusan WI Jabar untuk periode ketiga, Edwin bertekad akan membentuk kepengurusan yang lebih baik. Dirinya pun tidak menyangkal jika di kepengurusan sebelumnya masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.
” Untuk kepengurusan yang akan datang, harus lebih solid dan kompak karena tugas serta target yang akan dihadapi semakin berat. Tak hanya itu, koordinasi dan komunikasi dengan KONI Jabar, PB WI maupun stakeholder terkait lainnya harus lebih baik. Apalagi gelaran musorprov kali ini langsung dihadiri Sekjend PB WI yang menunjukkan jika mereka memiliki perhatian besar kepada Jabar sebagai salah satu kekuatan wushu di Indonesia,” paparnya.
Salah satu tugas berat yang akan dihadapi kepengurusan WI Jabar 2019-2024, lanjut Edwin, yakni mempertahankan raihan prestasi yang ditorehkan pada PON XIX tahun 2016 lalu. Yakni 4 medali emas, 2 medali perak, dan 6 medali perunggu.
Empat medali emas yang diraih Jabar pada PON XIX tahun 2016, disumbangkan Monica Pransisca Sugianto, Ade Permana, Imam Lesmana, dan Selviah Pratiwi. Raihan tersebut diharapkan bisa dipertahankan pada PON XX tahun 2020 mendatang di Provinsi Papua.
” Harapan kita, tentu saja mempertahankan prestasi PON XIX dengan perolehan 4 medali emas pada PON XX tahun 2020 nanti di Papua. Ini tentu tidak mudah, perlu kerja keras dan kerjasama solid baik dari KONI Jabar maupun Pemprov Jabar,” terangnya.
Mempertahankan prestasi 4 emas di PON XX meenjadi pekerjaan yang sangat berat karena persiapan Jabar sudah sangat terlambat dibanding provinsi pesaing lainnya seperti DKI Jakarta dan Jatim.
Kedua provinsi pesaing tersebut, diakui Edwin, sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari. Bahkan kedua provinsi tersebut sudah mendatangkan pelatih asing hingga melakukan pemusatan latihan di luar negeri.
Sementara tim wushu Jabar, belum melakukan pelaksanaan sentralisasi karena terbentur anggaran. Bahkan untuk pelaksanaan pemusatan latihan daerah menghadapi babak kualifikasi, pihaknya pun mengandalkan pembiayaan dari swadaya pengurus dan pihak lain.
” Apalagi tuan rumah yang sudah sangat jauh-jauh hari mempersiapkan atletnya terutama di nomor sanda (tarung) yang juga menjadi nomor andalan Jabar. Kalau mau pertahankan prestasi 4 medali emas, ya harus ada support terutama dari sisi angaran,” tuturnya.
Meski demikian, Edwin mengaku sudah memiliki atlet-atlet andalan yang diharapkan bisa menyumbangkan medali emass bagi Jabar di PON XX tahun 2020 mendatang. Diantaranya Ade Permana yang saat ini sedang fokus menghadapi SEA Games 2019 serta Selviah Pratiwi yang meraih medali emas di PON XIX dan medali perunggu di ajang Asian Games 2018 lalu.
” Termasuk dua atlet junior kita di nomor taolu yang pada kejurnas di Babel meraih medali emas serta peraih medali emas PON XIX, Imam Lesmana yang masih kita perjuangkan untuk bisa mengikuti babak kualifikas PON XX kedua di Semarang. Tapi tetap harus ada perhatian dari KONI Jabar maupun Pemprov Jabar karena kita tidak bisa berjalan sendiri. Ini pekerjaan berat, tapi kita tidak pesimis,” tegasnya.
(ageng/bam’s)