BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin menduga pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) belum paham terkait terkait tahapan pembinaan dalam olahraga prestasi termasuk di bulutangkis. Hal ini terkait dengan pernyataan KPAI yang menyebut jika Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang digelar Djarum Foundation merupakan eksploitasi anak.
“Mereka mungkin belum tahu ada tahap rekrutmen dalam olahraga dari usia dini.
Tahapan kelompok usia dini pun tidak tergantung umur, tapi dihitung dari awal masyarakat dilahirkan dan bisa bergerak dengan semua alat tubuh maka itulah usia dini,” ujar Ahmad saat ditemui di sekretariat KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (10/9/2019).
Ahmad mencontohkan, di sebuah negara besar, latihan renang sudah dilakukan saat masih bayi berusia 2 tahun. Karena itu, pihaknya mempertanyakan sisi eksploitasi anak dari hal mana.
“Sepanjang tidak merugikan itu bukan eksploitasi yang negatif. Kita sudah luruskan itu, semua sudah clear,” tambahnya.
Terkait penyataan Djarum Foundation yang menghentikan audisi umum beasiswa bulutangkis, Ahmad mengaku sangat menyesalkannya. Pasalnya, ssngat sulit bagi olahraga di Indonesia untuk mendapatkan sponsor dari pihak swasta.
“Saya fikir itu karena ada miss informasi. Kita akan informasikan lagi melalui cabor bulutangkis seperti apa. Tapi yang saya dengar mereka akan menggelar kejuaraan untuk usia dini bukan lagi dalam bentuk audisi,” terangnya.
Melalui penyelenggaraan kejuaraan tersebut, akan terlihat manfaat dari kehadiran anak-anak yang menurut kacamata KPAI sebagai sehuah eksploitasi itu keliru. Anak-anak TK saja sudah bergerak dan dianjurkan olahraga, dimana eksploitasinya. Apalagi di momen Haornas 36, dimana pemerintah sudah mengajak masyarakat untuk jadikan olahraga sebagai kebutuhan dan gaya hidup,” tegasnya.
Seperti diketahui, KPAI menilai audisi umum beasiswa bulutangkis yang digelar Djarum Foundation selama bertahun-tahun sebagai eksploitasi anak. Hal tersebut membuat pro dan kontra di kalangan masyarakat, sehingga Djarum Foundation memutuskan menghentikan kegiatan tersebut di tahun 2020.
KPAI sendiri membantah jika pihaknya meminta Djarum Foundation menghentikan audisi namun melarang penggunaan merk rokok dalam kegiatan olahraha sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang digelar secara marathon di berbagai kota besar di tanah air, sudah mampu melahirkan atlet bulutangkis kelas dunia salah sayunya Kevin Sanjaya.
(ageng)