TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Berdasarkan data dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya, hingga akhir Agustus 2019 lalu, angka inflasi masih terpantau rendah sekaligus terkendali dan tercatat di kisaran 0,04 persen Month to Month (mtm).
Angka Inflasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yakni, sebesar 0,19 persen.
Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Tasikmalaya, Eman Patria mengatakan, dilihat dari angka inflasi 0,04 persen menggambarkan geliat perekonomian di Wilayah Kota Tasikmalaya berjalan normal.
” Inflasi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan angka inflasi di Jawa Barat sebesar 0,39 persen (mtm) dan juga lebih rendah di tingkat nasional, 0,12 persen (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan terkoreksi di angka 2,08 persen (yoy) atau angka inflasi tahun berjalan sebesar 1,78 persen (ytd),” ungkap Eman.
Berdasarkan disagregasi, Agustus lalu ada lima kelompok mengalami inflasi. Satu mengalami deflasi (bahan makanan) dan satu kelompok terpantau stabil (transportasi, komunikasi dan jasa keuangan).
” Terkoreksi penyumbang inflasi ada di sektor komoditas Cabai. Yakni, Cabai Merah 0,048 persen, Cabai Rawit 0,028 persen dan Cabai Hijau 0,025 persen. Sementara sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi. Khususnya pendidikan, terutama sekolah tingkat menengah pertama meningkat 8,92 persen (mtm) dengan andil 0,032 persen terhadap inflasi,” kata dia.
Sementara komoditas penyumbang deflasi yakni tomat sayur -0,083 persen, tomat buah -0,040 persen, bawang merah -0,034 persen, jeruk -0,033 persen dan ketimun -0,020 persen.
Untuk menjaga agar angka inflasi tetap tertahan dan terkendali, TPID Kota Tasikmalaya secara rutin menggelar pertemuan dan bersinergi dengan semua pihak terkait dengan melakukan berbagai kegiatan. Termasuk menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan.
(Seda/Bam’s)