BANDUNG, FOKUSjabar.co.id: Relawan pendukung presiden terpilih Joko Widodo Projo, bakal kumpulkan 60 organisasi (ormas)
di Jawa Barat bahas sejumlah isu yang terjadi di Jawa Barat, dalam acara deklarasi Jabar Bergerak Kawal Visi Indonesia, Sabtu (7/9/2019) mendatang.
Ormas Projo ini juga akan menghadirkan sejumlah toko nasional seperti kepala staf kepresidenan Moeldoko, Staf Khusus Presiden untuk Papua yang juga Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya, Kapolda Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi, dewan penasihat Projo Jawa Barat Anton Charlian dan Gubernur Jawa Barat serta kepala daerah kabupaten/kota se-Jawa Barat.
“Kami kumpulkan ormas dengan estimasi 500 orang dan ditambah oleh seluruh kepala daerah kabupaten/kota, untuk berkomitmen kawal visi Indonesia,” kata ketua Projo Jawa Barat Djoni Suherman, Kamis (5/9/2019) di hotel Horison jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung.
Djoni menjelaskan, isu yang akan dibawa oleh pihaknya yang pertama adalah terkait konsiliasi antar pendukung Jokowi dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019 lalu. Karena kata dia, di daerah khususnya kabupaten/kota masih ada sekat antar pendukung calon presiden yang saat ini masih terbawa.
“Dalam hal ini kami mengajak ormas untuk ikut memberikan penjelasan pada masyarakat, bahwa saat ini tidak ada kosong satu dan kosong dua namun yang ada sila ketiga persatuan Indonesia,” ucapnya.
Dalam acara ini juga Projo dan ormas yang ada di Jawa Beserta kepala daerah akan mendeklarasikan untuk menjaga kondusifitas di Jawa Barat.
Kemudian isu lain yang akan diangkat oleh Projo lanjut Djoni, adalah berkaitan dengan radikalisme yang memang saat ini masih terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat, bahkan sudah mendoktrin anak-anak usia sekolah dasar.
“Ini yang manjadi fokus kami juga, untuk membahas radikalisme agar tidak semakin mengakar di Jawa Barat,” ujar dia.
Berkaitan dengan pemerintahan di Jawa Barat pembahasan yang akan menjadi fokus Projo menurut Djoni, berkaitan sinergitas antara gubernur dan semua stakeholder dengan dan juga urusan komunikasi dan koordinasi. Pasalnya kata dia, untuk membangun Jawa Barat tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
“Jadi bagaimana kawal visi Indonesia bisa berjalan jika pemerintah atau kepala daerah ini tidak bisa bersinergis dengan elemen masyarakat. Karena urusan komunikasi tidak bisa hanya sekedar di media sosial saja,” ujar dia.
Jadi Djoni berharap, pasca acara ini ada komitmen terjalin antara elemen masyarakat dan juga eksekutif, untuk mendukung pembangunan yang diwacanakan oleh pemerintah pusat, demi kemajuan Jawa Barat.
“Karena harus menjadi komitmen bersama antara elemen masyarakat serta eksekutif untuk jabar bergerak lebih maju,” tuturnya.
Adapun program Jokowi yang telah disiapkan untuk periode 2019-2024 yang akan dikawal oleh Projo kedepan lewat, Kawal Visi Indonesia, yaitu pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, Investasi yang dipermudah dan cepat, reformasi birokrasi, serta pengalokasian APBN/APBN tepat sasaran dan tepat guna.
Dalam kesempatan acara tersebut juga Projo akan meluncurkan koprasi Indonesia untuk masyarakat dalam usaha kecil, koprasi Indonesia ini juga sebagai program percontohan yang selanjutnya akan di aplikasikan untuk di seluruh Indonesia.
(AS/DAR)