BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kekerasan pada anak di Kota Bandung mengalami kenaikan pada awal tahun 2019 tercatat 131 kasus kekerasan terhadap anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung Tatang Muhtar mengatakan, trend kenaikan kasus kekerasan terhadap anak dikarnakan kasus- sebelumnya yang tidak pernah terlaporkan.
“Mingkin karena akses masyarakat juga bingung kemana melaporkan dan juga melaporkan kasus itu harus kemana, kadang-kadang juga ada yang tau tapi karena risih dan malu-malu akhirnya tidak dilaporkan,”ujar Tatang di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Kamis (5/9/2019).
Lebih lanjut Tatang mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2018, di 2019 terjadi peningkatan, Ia menilai fenomena tersebut seperti gunung es.
“Yang terlihat hanya sedikit pada Masalahnya sangat banyak,”katanya.
Kasus-kasus tersebut juga bukan kasus terbaru tapi merupakan warisan kasus-kasus sebelumnya dari mulai bullying hingga kekerasan dalam kelurga.
“Sedangkan bullying itu ada fisik dan verbal baik kepada laki-laki dan perempuan, semua gender sama,”ucapnya.
Sementara itu, Kabid Pemenuhan dan Perlindungan Anak Aniek Pembriani mengatakan, sekarang pihaknya sedang memberika edukasi dari mulai tingkat kelurahan
“Sekaran ada Pelayanan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dengan adanya program ini masyarakat dapat terlibat dan dapat menjadi pelapor dan pelopor,”ujarnya
Menurutnya, penanganan-penanganan oleh lembaga pemerintah hanya mengurusi pada tahap penanganan bukan pencegahan.
“Kasus kekerasan anak ini juga beriringan dengan Hak Asasi Manusia jadi harus ada akselerasi lembaga,” ungkapnya.
(Yusuf Mugni/DAR)