BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pelantikan 120 anggota DPRD provinsi Jawa Barat diwarnai aksi demonstrasi ratusan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat, Senin (2/9/2019).
Mereka unjuk rasa di Jalan Asia-Afrika, tidak jauh dari Gedung Merdeka, Kota Bandung.
Dalam aksinya mereka menyoroti budaya korupsi serta dugaan kasus hukum yang menjerat istri anggota DPRD Jawa Barat yang dilantik.
Selain menuntut penyelesaian kasus hukum, para mahasiswa juga membawa poster bertuliskan, usut tuntas hukum yang menimpa keluarga calon Ketua DPRD Jabar, meminta Taufik Hidayat tidak menyembunyikan keluarga terjerat kasus hukum dan menuntut Parpol pengusung DPRD Jabar untuk menuntaskan kasus hukum calon Ketua DPRD.
” Kami meminta partai Gerindra untuk menuntaskan kasus hukum yang menjerat keluarga anggota DPRD Jawa Barat yang dilantik. Istri Taufik Hidayat diduga melakukan penggelapan anggaran sebesar Rp3,7 milyar milik PT Duta Nikel yang saat ini menjadi DPO Polda Sulawesi Tenggara dengan DPO/17/VII/2019/Dit Reskrimum),” kata Faisal Alimudin Koordinator aksi Forum Mahasiswa Nasionalis.
Selain mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Nasionalis, puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) juga menggelar aksi unjuk rasa dengan tuntutan anggota DPRD bersih dari budaya korupsi.
” 120 anggota dewan yang terhormat dilantik bertepatan dengan 1 Muharram. Seharusnya ini menjadi titik tolak perubahan bagi para anggota dewan yang dilantik,” kata salah seorang orator.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Taufik Hidayat, beranggapan bahwa kasus yang menimpa istrinya adalah suatu kebohongan atau fitnah.
Taufik mengatakan, jika memang mempunyai kasus hukum yang disuarakan oleh mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut, dirinya mempersilahkan kepada lembaga penegak hukum jika istrinya memang terjerat kasus hukum tersebut.
” Tidak ada kasus itu, itu pelintiran itu. itu fitnah. Ada hukum negara ini, istri saya kena ya hukum aja,” tuturnya.
(AS/Bam’s)