BANDUNG, FOKUSJabar.id: Universitas Padjadjaran meraih peringkat tiga Anugerah Iptek dan Inovasi ‘Widyapadhi’ dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI 2019 untuk kelompok universitas/institut subkategori manajemen inovasi.
Unpad dinilai memiliki manajemen tata kelola yang sudah mapan untuk menangani berbagai produk inovasi para sivitas akademika.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, Inovasi, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari mengatakan, Unpad sudah memiliki suatu ekosistem yang baik dalam manajemen inovasi.
“Tahap-tahapnya sudah jelas. Bukan saja sekadar unit-unit kerja, lebih dari itu ekosistemnya sudah terbentuk,” kata Keri, Senin (26/8/2019).
Tidak hanya itu, setiap direktorat dan unit kerja dalam ekosistem itu pun memiliki pola kerja yang jelas.
Tahap awalnya, kata Keri, aktivitas riset difasilitasi oleh Direktorat Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi. Kemudian hasilnya dipotensikan untuk hilarisasi.
“Upaya ini difasilitasi oleh Direktorat Kerja Sama dan Korporasi Akademik untuk dicarikan mitra industrinya,” kata Keri.
Setelah ada mitranya, produk riset itu diinkubasi melalui Pusat Inkubasi Bisnis/Oorange yang bernaung di bawah Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Unpad.
Melalui tata kelola tersebut, sudah ada sejumlah hasil riset yang digunakan oleh industri dan diproduksi massal. Beberapa produk riset Unpad yang sudah diproduksi massal antara lain, Tehdia, teknologi Nanobubble, hingga varian baru dari Ubi Cilembu.
“Riset ini berakhir menjadi aktivitas wirausaha yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.
Keri berharap, ekosistem ini memotivasi sekaligus memfasilitasi para peneliti Unpad untuk melakukan riset yang bisa dihilirisasi.
Apresiasi pemerintah terhadap ekosistem manajemen inovasi ini pun diharapkan menghasilkan lebih banyak lagi produk inovasi yang bisa dihilirkan dari Unpad.
“Anugerah ini diharapkan menjadi penyemangat bagi segenap sivitas akademika Unpad untuk meningkatkan riset yang berbasis kebutuhan masyarakat,” kata dia.
(**)