JAKARTA, FOKUSJabar.id: Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Kalimantan Timur (Kaltim) layak jadi ibu kota baru Indonesia dari sisi keamanan. Pasalnya, Kaltim masuk dalam wilayah dengan angka kriminalitas terendah.
“Kaltim memang dari sudut pandang sisi keamanan layak. Street crime terendah, kejadian menonjol sangat kecil. Dari data gangguan kamtibmas, (Kaltim) termasuk 10 Polda teraman,” kata Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019), kutip Detik.
Dedi menuturkan ancaman terorisme di Kaltim juga kecil dibanding tetangganya, Kalimantan Barat (Kalbar), apalagi Jawa. Sementara untuk kejahatan yang menonjol di Kaltim adalah terkait sumber daya alam, sebagaimana wilayah lainnya di Kalimantan.
“Yang menonjol terkait kejahatan sumber daya alam, masalah lingkungan, tapi itu pun masih bisa diatasi. (Contoh kasus) Eksploitasi sumber daya alam seperti tambang, tambang liar. Paling dominan tambang batu bara di sana,” terang Dedi.
Baca juga : Jokowi Resmi Pilih Kaltim Jadi Lokasi Ibu Kota Baru
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Kaltim sebagai ibu kota baru menggantikan Jakarta. Keputusan ini diambil setelah melakukan berbagai diskusi, studi, dan pertimbangan.
“Ibu kota negara baru paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Jokowi.
Sementara Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota negara adalah sebanyak Rp466 triliun yang bersumber dari 19 persen anggaran negara alias APBN.
(Vetra)