TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Pemberitaan yang menyebutkan Gojek menyerah akibat ancaman demo adalah keliru. Demikian disampaikan mitra pengemudi Gojek Tasikmalaya Adi Septianugerah, pada pertemuan bersama Manajemen Gojek Jabar Banten.
Pertemuan tersebut diadakan atas undangan Dewan Pembina dan Pengurus Himpunan Driver Online Priangan Timur (Hiden). Sebab, Hiden memposisikan diri sebagai wadah menampung aspirasi para pengemudi.
Kendati begitu, pertemuan itu tidak melahirkan keputusan apapun. Terlebih pertemuan itu, kata Adi, merupakan bentuk silaturahmi, mendengar dan mendiskusikan keluhan-keluhan mitra pengemudi.
“Tidak menghasilkan keputusan apapun kayak yang diberitakan. Saya hadir di sana. Yang saya tahu Gojek selalu konsisten dan transparan dengan tata tertib. Oleh karena itu saya saat baca berita dari salah satu media, saya nggak yakin dengan kebenarannya,” kata dia melalui rilisnya.
Dia menyebut bahwa Gojek itu betul-betul kooperatif menanggapi keluhan-keluhan driver. Gojek menjawab dengan detil dan jelas atas keluhan-keluhan dari driver.
Adi yang semula antusias dengan komunitas Hiden kini merasa ada hal yang ganjil. Komunitas Hiden, kata Adi, menjadi lebih eksklusif.
Sebab, di awal Adi bergabung dalam diskusi tersebut, Komunitas Hiden menempatkan diri sebagai perwakilan mitra Gojek Tasikmalaya. Namun, belakangan mengatasnamakan nama komunitas.
Pihaknya menyayangkan komunitas hiden jadinya seperti ekslusif. Sebelumnya, kata dia, mewakili mitra Gojek Tasikmalaya, namun sekarang jadi atas naman komunitasnya.
“Di pemberitaan kemarin apakah itu bahasa wartawan atau gimana saya nggak tau, itu kelihatan. Pihak Manajemen sudah menerima dengan baik dan perkumpulan itu dengan enak. Tapi seolah-olah kok kenapa jadi merasa mereka itu menang atau gimana. Belum ada keputusan. Silakan keluhan dan tuntutan dikemukakan, dan akun-akun itu silakan didata dan kasih ke LSO Jabar Banten. Tapi jadi kayak ingin naik rating nama orang sendiri, ” kata dia.
Kaitannya dengan open suspend, kata dia, Gojek menyediakan mekanisme banding. Artiya, tidak benar jika dalam pertemuan itu Gojek membuka akun pengemudi yang ter-suspend.
“Nggak ada yang dibuka akunnya (yang di-suspend). Itu masih dalam tahap banding. Pertemuan kemarin semua keluhan ditampung untuk kemudian ditinjau kembali. Tidak ada keputusan apapun dari Gojek,” kata Adi.
Sebelumnya, pihak Manajemen Gojek Jabar Banten menghadiri undangan diskusi bersama mitra pengemudi ojek online yang diadakan oleh Dewan Pembina dan Pengurus Hiden. Pertemuan berlangsung mulai pukul 17.00 – 18.30 WIB pada Senin (19/8/2019) lalu.
(**)