BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Pusat menilai persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua merupakan gelaran yang spesial. Meski demikian, persiapan pelaksanaan multieven olahraga empat tahunan di Bumi Cendrawasih masih membutuhkan percepatan.
” Pada gelaran PON sebelumnya, pemerintah pusat tidak terlalu banyak ikut campur terutama dari sisi penyiapan venue. Kalau gelaran PON XX nanti di Papua sangat spesial karena pemerintah pusat turun tangan langsung membantu penyiapan venue. Namun sampai saat ini, persiapannya masih membutuhkan percepatan sehingga PON XX bisa digelar tepat waktu,” ujar Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi, Sport Science & Iptek, Diktar KONI Pusat, Suwarno saat ditemui di Bandung, Kamis (22/8/2019).
Suwarno menuturkan, anggaran untuk pembangunan venue PON XX di Papua bersumber dari beberapa pos. Salah satunya dari APBN berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 tahun 2017 tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI tahun 2020 di Papua.
Berdasarkan Inpres tersebut, pemerintah pusat melalui APBN membantu pembangunan empat venue di Bumi Cendrawasih. Yakni venue cabang olahraga hoki, kriket, aquatik dan senam.
Selain itu, saat ini, pemerintah pusat sedang menggodog pembuatan inpres terbaru untuk mendukung pembangunan lima venue. Yakni untuk venue cabang olahraga panahan, dua venue cabang olahraga dayung, venue cabang olahraga gateball dan venue cabang olahraga sepatu roda.
Bantuan anggaran pembangunan pun dikucurkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Dana Anggaran Khusus (DAK). Dana dari pemerintah pusat melalui Kemenpora tersebut dialokasikan untuk membantu pembangunan empat GOR di Merauke, Biak, Kabupaten Jayapura, dan Wamena.
Dana lain yang disiapkan untuk persiapan PON XX di Papua, berasal dari APBD Kota/kabupaten tuan rumah penyelenggara serta APBD Provinsi Papua. Dan terakhir adalah dana sharing dari APBD kota/kabupaten serta APBD Provinsi Papua.
Saat ini, dana dari APBD kpota/kabupaten, APBD Provinsi serta sharing dari keduanya masih dalam proses. Sebagian dari dana tersebut sudah mulai digunakan untuk pembangunan beberapa venue antara lain GOR, venue bola voli indoor dan pasir, dan venue menembak.
” Tapi kalau ditotal secara keseluruhan, kesiapan venue untuk PON XX ini baru mencapai 65 persen. Kalau ini berjalan sesuai jadwal maka akan selesai sekitar Juli 2020,” terangnya.
Sedangkan untuk akomodasi, transportasi, konsumsi, kesehatan, bidang upacara, keamanan serta bidang lain masih dalam proses dan sedang berjalan. Kendala yang terjadi pada saat ini, lanjutnya, karena ada re-strukturisasi dinas di lingkungan pemerintah Provinsi Papua.
” Ini yang jadi masalah, padahal para kepala dinas ini akan menjadi kepala bidang di PB PON XX/2020 Papua. Semoga saja ini segera diselesaikan Papua dan Kemendagri, sehingga jelas siapa yang bertanggungjawab apa untuk PON XX nanti,” tegasnya.
(ageng/bam’s)