Kamis 12 Desember 2024

Komposisi Legislatif Dikuasi PKS dan Gerindra Emil Tak Khawatir

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa tidak khawatir dengan komposisi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat baru periode 2019-2024 yang dikuasai oleh PKS dan Gerindra notabene kedua partai tersebut merupakan lawan politik Emil panggilan Ridwan Kamil.

“Jangan membahas lagi urusan masalah yang lalu. Biasakan kita setelah kompetisi selesai kita duduk bersama lagi, untuk membahas apa yang bisa dikerjakan bersama-sama,” kata Emil usai Penyerahan salinan Surat Keputusan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa 2019 di Kantor KPU Provinsi Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Rabu (14/8/2019)

Emil pun memastikan siap menerima kritikan yang membangun andaikata ada kebijakan maupun program yang digagas tidak sesuai dengan harapan rakyat. Bahkan, lanjut dia, kesiapan menerima kritikan tersebut tidak hanya untuk dua partai penguasa di DPRD Jabar, yaitu Partai Gerindra dan PKS.

Emil menyadari, tanpa kritikan, tidak akan diketahui apakah sejumlab keputusan dan pembangunan yang digarap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan pro kepada masyarat atau tidak.

“Tidak hanya dua partai, mau kritikan dari partai pengusung bukan pengusung dari mayarakat dan dari manapun selama itu mengkritik membangun itu sangat dibutuhkan,” ucapnya.

Menurut Emil, badan legislatif memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan pada pembangunan dan juga memberikan penguatan kepada masyarkat. Di mana ada tiga tugas yang akan diemban oleh anggota DPRD Provinsi Jabar periode 2019-2024, yaitu penganggaran, legialasi dan pengawasan.

“Rakyat juga perlu penguatan penguatan kemudian juga tentunya pengawasan pembangunan,” ucapnya.

Diketahui, dengan jumlah 120 anggota DPRD Jabar terpilih sebanyak 62,5 persen atau 75 orang adalah wajah baru. Dengan kehadiran sejumlah anggota anyar itu, menurut dia, akan menumbuhkan semangat dalam memajukan Jabar.

“Kita tunggu setelah tanggal 2 September karena pelantikannya akan dilaksanakan di 2 September di Gedung Merdeka,” katanya.

Emil melanjutkan, setelah pelantikan maka DPRD Jabar perlu waktu dalam memilih pimpinan, fraksi maupun komisi. Dia katakan, dimungkinkan pada awal Oktober kondisinya sudah sangat siap mengawal Jabar.

“Kami sangat terbuka selama untuk kepentingan masyarakat Jabar kita bisa dialog. Tidak ada lagi istilah Pilgub pileg pilpres , itu sudah lewat. Yang kita samakan sekarang yaitu langkah menuju Jabar juara lahir batin,” tuturnya.

Sementara itu ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, dengan komposisi yang baru dan diisi oleh 62 persen wajah baru tentu ada adaptasi dari seluruh anggota dewan.

“Memang perlu ada adaptasi dari anggota DPRD, namun saya harap bisa cepat adaptasi,” ujar dia.

Kemudian menurut Ineu, masih ada sisa pekerjaan yang harus diselesaikan untuk anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yaitu pembahasan anggaran dan penyelesaian sejumlah peraturan daerah (Perda) yang sudah dijalankan sebelumnya.

“Saya harap bisa diselesaikan dalam waktu, kemudian nanti juga anggota DPRD bisa berkerja bersama kami,” tuturnya.

AS

Berita Terbaru

spot_img