BANDUNG, FOKUSJabar.id : Jawa Barat berhasil menggondol medali perak saat mewakili Indonesia pada Special Olympics International Footbal Championship 2019 yang digelar di Jawaharlal Nehru Stadiun, Chennai, India, Sabtu-Jumat (3-8/8/2019). Di babak final, tim sepak bola putra SOIna Jabar kalah tipis 0-1 atas Myanmar.
Pada kompetisi sepakbola se-Asia Pasifik antar penyandang disabilitas intelektual ini, Indonesia mengirimkan dua tim. Yakni tim putra yang diwakili SOIna Jabar dan tim putri yang diwakili SOIna Jatim.
“Penunjukkan SOIna Jabar didasarkan pada prestasi yang sudah diraih. Salah satunya menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan tingkat Asia di Malaysia,” ujar Sekretaris Umum SOIna Jabar, Nandang Saptari saat ditemui di sekretariat SOIna Jabar, Jalan Gamelan Kota Bandung, Selasa (13/8/2019).
Pada kompetisi sepakbola di Chennai, India, lanjutnya, tim sepakbola SOIna Jabar diperkuat 10 atlet yang merupakan hasil seleksi selama dua bulan. Sebelum berangkan ke India, mereka menjalani training center di stadion SPOrT Jabar, Arcamanik, Kota Bandung.
Sebelum melaju ke babak final, tim sepakbola putra SOIna Jabar sempat takluk dari Uni Emirat Arab namun mampu bangkit dan lolos dari fase grup ke babak semifinal. Pada laga semifinal, tim SOIna Jabar mampu menghentikan laju tuan rumah, India dengan skor 2-1.
“Bisa menembus babak final meski akhirnya kalah 0-1 atas Myanmar, sudah merupakan pencapaian luar biasa mengingat minimnya persiapan. Tim kita hanya melakukan persiapan sekitar dua bulan sebelum berlaga di kejuaraan yang diikuti sekitar 18 negara. Semoga ini jadi pelajaran, sehingga SOIna Pusat tida melakukan penunjukkan yang mendadak sehingga persiapan yang dilakukan bisa lebih baik,” tuturnya.
Dengan raihan prestasi yang sudah ditorehkan, Nandang mengaku akan secara kontinyu mekakukan pembinaan bagi para penyandang disabilitas intelektual di Jawa Barat. Pihaknya pun berharap ada pembagian program dan kewenangan yang jelas ke depan, antara SOIna pusat dan SOIna provinsi sehingga program yang dibuat lebih maksimal.
“Saat ini kita sedang mengurus akte notaris sehingga tidak terlalu tergantung pada pusat untuk pembinaan di daerah. Terutama dari sisi pendanaan.Kalau pembinaan berjalan rutin, Insha Allah prestasi bisa terus meningkat,” tegasnya.
(ageng)