Kamis 12 Desember 2024

Soal Oil Spill, Emil Minta Pertamina Selesaikan Sampai Tuntas

KARAWANG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meninjau lokasi terdampak tumpahan minyak (oil spill) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Rabu (7/8/2019).

Emil pun berdialog bersama puluhan warga desa terdampak, nelayan dan penambak ikan.

Kepada gubernur, warga mengadukan bahwa setelah insiden tumpah minyak, mereka tidak bisa melaut. Mereka pun mengaku bahwa Pertamina menggaji mereka Rp200 ribu per hari untuk membersihkan minyak tumpahan.

Menindaklanjuti keluhan tersebut, Emil meminta pemerintah daerah yang warganya terdampak oil spill agar segera menghitung kerugian.

Dalam waktu 10 sampai 14 hari, kerugian akan diberikan langsung kepada warga.

“Saya minta (Pemda) bentuk tim untuk mencatat ganti rugi, harus se-objektif mungkin. Dan masyarakat (terdampak) saya minta informasinya juga tidak dilebihkan dan tidak dikurang-kurangkan,” kata Emil di hadapan warga.

“Saya sudah perintahkan Bupati Karawang juga Bekasi untuk berkomunikasi intens diwakili kepala desanya untuk mencatat dan meneliti kerugian-kerugiannya,” tambah dia.

Emil pun meminta komitmen pihak Pertamina untuk menyelesaikan masalah tersebut sampai tuntas.

“Dan harus diapresiasi juga Pertamina setiap hari hadir untuk tanya jawab terhadap siapapun yang membutuhkan,” kata dia.

Salah satu yang saya apresiasi adalah semua warga yang terdampak dipekerjakan, tidak ada yang menganggur karena dilibatkan dalam proses rescue ini.

Saat ini upaya membersihkan tumpahan minyak terus dilakukan. Sedangkan untuk menangani bocor pada sumur yang menyebabkan oil spill, Pertamina tengah berupaya menyumbat bagian bocor tersebut dengan melibatkan ahli.

“Sekarang ini sedang ada pengeboran rescue, progresnya mencapai 30 persen. Dalam waktu 10 sampai 14 hari bisa selesai. Jadi, warga tidak perlu khawatir, Pertamina sudah meng-hire konsultan penanggulangan bencana perminyakan yang sudah berpengalaman dari Amerika Serikat,” kata Emil.

Selain itu, Pertamina juga telah menempatkan petugas kesehatan, yang tediri dari satu orang dokter dan empat perawat di setiap desa terdampak sebagai upaya mitigasi kesehatan warga akibat insiden tersebut.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana meminta masyarakat agar tetap tenang dan menghargai berbagai upaya yang tengah dilakukan, baik oleh Pertamina maupun pemerintah.

“Seluruh mitigasi dan pencegahan telah dilakukan dengan baik oleh Pertamina dan Pemerintah Kabupaten Karawang,” kata Cellica.

Perwakilan Pertamina Nanang Abdul Manap mengaku bahwa sejak 14 Juli lalu, Pertamina telah menetapkan insiden itu sebagai situasi emergency.

“Kami sangat prihatin, kami sangat komitmen dan bertanggungjawab dengan kejadian ini,” kata Nanang.

Meski begitu, kata Nanang, Pertamina akan tetap meneruskan rencana produksi minyak dan gas, khususnya untuk suplai ke Jawa Barat. Karena kebutuhan minyak dan gas untuk Jawa Barat masih defisit.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img