BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wakil Presiden Jusuf Kalla melantik 744 pamong praja muda di kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (6/8/2019).
Ratusan lulusan dari IPDN ini berasal dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang telah menempuh pendidikan selama empat tahun.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden mengingatkan agar mereka memberikan pengabdian terbaik untuk masyarakat dan negara.
“Harus amanah dalam menjalankan tugas,” kata Jusuf Kalla.
Menurut dia, salah satu yang harus selalu digarisbawahi adalah mengedepankan kepentingan negara ketimbang daerah dalam menjalankan tugas.
Sebagai pamong praja yang telah disumpah untuk siap ditugaskan di manapun, mereka jangan membawa kepentingan daerah asal.
“Jangan mementingkan daerah masing-masing. Kepentingan bangsa harus dikedepankan. Karena itulah anda tidak ditugaskan di daerah asal, tapi di daerah lain,” kata dia.
Wapres pun meminta para pamong praja muda lebih mengenal dan memahami karakter dan kultur di daerah penempatan tugas.
Apalagi, kata dia, saat ini dinamika kehidupan masyarakat terus berkembang seiring era revolusi industri 4.0.
“Masyarakat kini lebih terbuka, lebih muda menerima informasi, jadi kebutuhannya berkembang. Sekarang tugas anda beragam, di wilayah-wilayah yang belum tentu anda kenal,” kata dia.
Dalam memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, menurut Wakil Presiden yang paling penting adalah memudahkan segala urusan birokrasi selama sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
“Birokrasi yang baik, cepat, jangan dipersulit, berbelit-belit, dan harus mendorong kemajuan. Menata APBN, APBD agar fokus mengenai sasaran. Selain itu mereka harus menjadi perekat bangsa dan negara,” kata dia.
Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut pamong praja IPDN angkatan 26 ini, nantinya akan ditempatkan di daerah lain dengan masa tugas setidaknya dua tahun.
“Dengan sistem cross province, khususnya di daerah perbatasan untuk menghadirkan pemerintahan yang profesional, dekat dengan masyarakat, berdedikasi, dan memiliki tanggung jawab yang tinggi,” kata dia.
Dia optimistis mereka mampu menghadirkan birokrasi yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Selain telah ditempa pendidikan selama empat tahun, menurut dia para pamong praja muda ini telah mengikuti pekan integrasi dan perjuangan bersama taruna TNI dan polisi.
“Di sana mereka dilatih mental, kedisiplinan, kesamaptaan, Pancasila, serta perang melawan narkoba, dan korupsi,” jelas dia.
Para abdi negara inipun telah dibekali pendidikan revolusi mental.
(LIN)