BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung tengah merampungkan bangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) di Jalan Wahid Hasyim No. 311, Kecamatan Bojongloakaler Kota Bandung. Saat ini, keseluruhan konstruksi bangunan sudah hampir selesai. Pemkot Bandung tinggal menginstalasi alat-alat kesehatan yang sudah tersedia di sana.
“Secara konstruksi sudah 99 persen, tinggal finishing. Ada lantai dan beberapa detil pekerjaan lain. Peralatan juga sudah ada tinggal instalasi saja,” kata Plh Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Selasa (6/8/2019).
Yana mengaku terpukau melihat bangunan dan fasilitas yang akan terpasang di rumah sakit dengan 550 tempat tidur itu. Bangunan seluas 47 ribu meter persegi itu berdiri di atas lahan seluas 7.433 m2 dengan 13 lantai dan memiliki fungsi berbeda-beda. Dengan kecanggihan teknologi yang ada di RSKIA, operasional rumah sakit bisa lebih efektif dan efisien.
“Rumah sakit ini sangat memanfaatkan kecanggihan teknologi dan semata-mata hanya untuk memberikan yang terbaik untuk masyarkat Kota Bandung,” kata Yana.
Yana memproyeksikan untuk mengalihfungsikan bangunan tersebut menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSDU). Pasalnya, seluruh fasilitas yang lengkap itu dirasa lebih bermanfaat jika fungsinya tidak sekadar untuk RSKIA.
“RSUD ini mah bukan RSKIA. Karena sayang kalau hanya RSKIA. Kalau tadi saya lihat fasilitasnya, itu kamar banyak, ruang operasi bisa untuk hampir semua penyakit, jadi menurut saya sebaiknya untuk RSUD,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSKIA Kota Bandung dr. Taat Tagore mengaku setuju dengan inisiasi tersebut. Pasalnya, kapasitas ruangan sebanyak itu terlalu banyak untuk sebatas menjadi RSKIA. Terlebih, kebutuhan warga Kota Bandung untuk mendapatkan akses layanan kesehatan terpadu lebih tinggi.
“Memang desain awal kita pinginnya jadi RSUD, mengingat jumlah tempat tidurnya yang 500. Kalau hanya untuk ibu dan anak saya kira kapasitasnya terlalu besar. Selain itu, kebutuhan dari masyarakat Kota Bandung terutama untuk rumah sakit daerah memang ada. Bapak-bapaknya juga harus ditangani, bukan hanya ibu dan anak,” kata Taat.
Pihaknya siap jika kebijakan kepala daerah menginginkan fasilitas itu akan difungsikan menjadi RSUD. Segala persyaratan secara administratif akan ditempuh oleh Pemkot Bandung.
“Secara regulasi memang harus kita tempuh. Persyaratan nanti kita penuhi semua untuk menuju ke sana,” kata dia.
Rumah sakit tersebut ditargetkan akan selesai akhir tahun ini. Pemkot Bandung dalam waktu dekat akan melengkapi kebutuhan administratif dan manajerial. Secara bertahap, perekrutan pegawai untuk mengisi kebutuhan petugas kesehatan juga akan dilakukan agar pada awal tahun rumah sakit tersebut bisa beroperasi.
(Yusuf Mugni/LIN)