BANDUNG, FOKUSJabar.id : Tim Judo Jawa Barat harus puas di posisi runner up kelompok senior pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Judo ‘Kartika Cup XII/2019’ yang digelar di GOR Amongrogo, Jogjakarta, 26-28 Juli 2019. Jabar hanya meraih lima medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu.
Peringkat pertama di kelompok senior, diraih DKI Jakarta yang meraih enam medali emas, enam medali perak dan delapan medali perunggu. Sedangkan peringkat tiga ditempati Bali dengan raihan tiga medali emas, empat medali perak dan empat medali perunggu.
Lima medali emas bagi Jabar, disumbangkan oleh M. Imam Maulana dari kelas -55 kg putra, lalu Tony Irawan (-60 kg putra), I Kadek Pasek (-88 kg putra) dan Deden Setiadi (-100 kg putra). Satu medali terakhir diraih dari kelompok putri atas nama Ardelia Yuli dari kelas -63 kg.
“Persiapan kita untuk menghadapi Kartika Cup XII ini memang sangat singkat, hanya sekitar 17 hari. Selain itu, kita tidak full tim karena tiga atlet kita berada di pelatnas yakni Dewa Kadek Rama (-66 kg putra), Ikhsan Apriadi (-73 kg putra) serta Tiara Arta (-78 kg putri),” ujar Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Jabar, Arnold Silalahi saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (1/8/2019).
Arnold menambahkan, persiapan yang minim untuk menghadapi kejurnas Kartika Cup XII membuat para atlet tampil kurang maksimal. Terutama dari sisi kondisi fisik atlet yang dinilai masih kurang.
“Kalau secara teknik, atlet kita masih bisa berimbang dengan para pesaingnya dari provinsi lain. Ini jadi bahan evaluasi bagi kita, persiapan yang minim akan berdampak pada pencapaian,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya berharap pelaksanaan pemusatan latihan untuk menghadapi PON XX tahun 2020 bisa digelar secepatnya maksimal di bulan Oktober 2019 sudah bisa digelar. Dengan demikian, pelaksanaan latihan atlet bisa lebih fokus dan terarah.
“Kejurnas Kartika Cup XII menjadi salah satu ajang atlet untuk meraih poin kelolosan menuju PON XX, tapi atlet Jabar sudah aman karena berada di ranking 4 besar di setiap nomor. Tapi kita tidak bisa berleha-leha karena bisa saja tergeser atlet dari provinsi lain jika persiapan tidak baik. Kita pun masih menunggu keputusan PB PJSI, apakah Kartika Cup XII ini menjadi poin terakhir untuk PON XX atau masih ada kejurnas lain,” tegasnya.
(ageng)