PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pangandaran merilis dari 16.536 hektar sawah di Kabupaten Pangandaran, sebanyak 461 hektar sawah dipastikan mengalami puso akibat musim kemarau.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Tina Maryana merinci, untuk Kecamatan Cimerak luas lahan pertanian 1639 hektar yang mengalami puso seluas 327 hektar, Kecamatan luas lahan pertanian 1404 hektar yang mengalami puso seluas 30 hektar, Kecamatan Cigugur luas lahan pertanian 848 hektar yang mengalami puso nihil, Kecamatan Langkaplancar luas lahan pertanian 2243 hektar yang mengalami puso nihil, Kecamatan Parigi luas lahan pertanian 2095 hektar yang mengalami puso 22 hektar, Kecamatan Sidamulih luas lahan pertanian 1180 hektar yang mengalami puso 25 hektar,
Kecamatan Pangandaran luas lahan pertanian 1096 yang mengalami puso 57 hektar, Kecamatan Kalipucang luas lahan pertanian 1003 hektar yang puso nihil, Kecamatan Padaherang luas lahan pertanian 3553 hektar tidak ada lahan yang mengalami puso, Kecamatan Mangunjaya luas lahan pertanian 1745 tidak ada lahan yang mengalami puso.” Data kekeringan tersebut per tanggal 22 Juli 2019,” jelasnya, Kamis (1/8/2019).
Menurutnya, lahan sawah yang mengalami kekeringan kebanyakan terjadi di sawah tadah hujan. Apalagi Kondisi kekeringan saat ini sedang mencapai puncaknya.
Oleh karen itu, upaya pihaknya saat ini adalah memanfaatan pompanisasi di beberapa wilayah yang masih ada sumber airnya agar lahan yang kekeringan tidak meluas.”Upaya dari dinas sudah menyalurkan pompa air,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyalurkan asuransi kepada para petani yang telah mengasuransikan lahanya sehingga beban petani akibat gagal panen bisa sedikit terbantu.”Dari 16.536 hektar yang sudah masuk asuransi sebanyak 2500 hektat,” ungkapnya.
(roby/DAR)