BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dojo The Gunners Karate Club keluar sebagai juara umum pada Kejuaraan Karate BKC Terbuka ‘Piala Danseskoau I Tahun 2019’ yang digelar di GOR Graha Widya Dirgantara Sesko AU, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kejuaraan karate BKC tingkat nasional ini mempertandingkan sebanyak 85 kelas sejak Jumat (26/7/2019) hingga Minggu (28/7/2019).
The Gunners Karate Club berhasil meraih 14 medali emas, 10 medali perak, dan 7 medali perunggu sekaligus menjadi peraih medali emas terbanyak dari total 47 kontingen dojo karate BKC se-Indonesia. Peringkat kedua ditempati dojo Enmei PGRI Lembang dengan raihan 10 medali emas, 10 medali perak, dan 11 medali perunggu.
Posisi ketiga ditempati BKC Kota Bogor yang mengoleksi 10 medali emas, lima medali perak dan enam medali perunggu. Diikuti Kota Tasik dengan raihan enam medali emas, tiga medali perak dan enam medali perunggu di peringkat 4.
“Pada kejuaraan ini, kita memang menargetkan untuk tampil sebagai juara umum dengan jumlah atlet yang dikirim mencapai 35 atlet. Para atlet mampu tampil cukup baik pada kejuaraan ini,” ujar Pelatih Kepala The Gunners Karate Club, Sudarmo saat ditemui usai penutupan kejuaraan di GOR Graha Widya Dirgantara Sesko AU, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (28/7/2019).
Dari 35 atlet yang dikirimkan pada kejuaraan kali ini, lanjutnya, hanya dua atlet yang gagal mencapai target yang sudah dicanangkan. Yakni atlet yang berlaga di kategori kadet di kelas kumite.
“Atlet ini sebelumnya kita targetkan medali emas. Tapi karena latihannya terganggu karena bentrok dengan sekolah, penampilannya kurang maksimal. Kejuaraan ini hanya 35 persen saja memberi pengaruh kepada prestasi, 65 persennya itu di latihan,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya menyadari jika performa atlet pada kejuaraan tidak terlalu maksimal karena faktor fisik. Selain itu, kondisi cuaca di wilayah Lembang yang dingin memengaruhi performa para atlet The Gunners Karate Club.
“Kami kan biasa latihan di kondisi cuaca yang panas, sedangkan di Lembang ini dingin. Anak-anak terlambat beradaptasi dengan cuaca sehingga telat panas. Itu jadi salah satu evaluasi kita,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Komandan Sesko AU, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Jemi Trisonjaya menuturkan, kejuaraan karate BKC terbuka memperebutkan Piala Danseskoau ini merupakan gelaran pertama. Kejuaraan sendiri merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Hari Bakti TNI AU ke-72 sekaligus HUT Sesko AU ke-56.
“Ke depan, kita berharap kejuaraan ini menjadi ajang rutin tahunan yang bekerjasama dengan perguruan karate BKC karena Sesko AU sendiri sudah memiliki dojo BKC. Melalui kejuaraan ini, kita berharap bisa menarik minat masyarakat untuk meningkatkan potensi yang dimiliki di bidang olahraga. Khususnya karate,” ujar Jemi.
Jemi menilai, kejuaraan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan membludaknya peserta yang mengikuti kejuaraan dari berbagai dojo BKC di Indonesia.
Pada kejuaraan yang pertama kali digelar, jumlah atlet yang terdaftar mencapai 957 orang atlet yang berasal dari dojo-dojo BKC di Jabar dan luar Jabar. Seperti dari KBB, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kota Tasikmalaya, DKI Jakarta, hingga Serang, Banten.
“Antusia peserta yang mengikuti sangat banyak, bahkan kita harus membatasi jumlah peserta. Saya melihat banyak bibit-bibit anak muda yang ikut karate dan harus terus didukung untuk lebih berkembang kedepannya. Dan di kejuaraan ini, kita mempertandingkan beberapa kelompok usia mulai dari usia dini hingga senior dalam dua kategori yakni new comers yakni karateka dibawah sabuk hijau serta kategori prestasi,” pungkasnya.
(ageng/DAR)